2013/02/11

Bahagialah Ketika Aku Pergi (III)

"hallo thomas"
"iya ma"jawab seseorang diseberang sana
"nak, kamu hari ini juga harus ke Jakarta ade kamu..."kata mama sambil menangis
"iya chika kenapa ma?"tanya thomas panik
"ade kamu siang ini harus dioperasi, kanker di otaknya telah menjalar ke organ yang lain, kalau ini tidak dilakukan ini akan membahayakan nyawanya"jelas sang mama
"apa ma? Separah itukah chika? Oh tuhaaann..baik ma, mama yang tenang ya sekarang ini juga aku akan ke Jakarta"
"baiklah, kamu hati-hati ya sayang"
"iya ma"
*tut tut tut

***
suara bel berbunyi berulang ulang dirumah chika
"chika, chik. Halloo"ternyata seseorang tersebut adalah raka
"kemana sih ini orang di telpon ga di angkat di sms ga di bales, molor kali ya kecapean pulang sekolah"sangka raka dalam hatinya
karena tidak ada juga jawaban iya pun memutuskan untuk pergi. Ketika sampai di pagar ada mobil yang berhenti di depan rumah chika. Keluarlah seorang cowok putih tinggi bergegas memasuki rumah karena penasaran raka mengikuti orang tersebut dan cowok itu masuk ke rumah.
Raka langsung berpikir kalau itu adalah orang jahat yang akan merampok rumah tersebut
"eh siapa lo"
orang yang dimksud langsung melihat ke arah raka dan mendekati raka
"gue thomas, lo siapa?"tanya thomas balik
"gue raka temen nya chika, siapa lagi thomas chika ga pernah cerita ke gue"jawab raka nyolot
"gue kakak nya yg kuliah di bandung"
"mati gue"sesal raka dalam hati
"chika lagi di rumah sakit ngapain lo kesini" jelas thomas kembali
"ha!!! Rumah sakit? Emang chika kenapa kak?"tanya raka panik
Belum dijawab oleh thomas, dia segera pergi menuju rumah sakit, raka tak tinggal diam dia segera memacu motornya mengikuti mobil thomas. Sesampainya di rumah sakit papa mama dan ternyaja tasya sahabat chika juga sudah disana, tampak tasya sedang menangis dia baru mengetahui tentang penyakit itu sekarang. Raka yang tidak mengerti langsung menghampiri tasya
" tasy, chika kenapa tasy"tanya raka panik
"gue harap lo kuat ya ka denger ini"
"maksud lo apasih? Gue nggak ngerti"
"selama ini chika mengidap penyakit kanker otak"
 "apaaa..lo becanda kan tasy"raka tidak percaya dengan perkataan tasya
"ka ngapain gue boong, gue juga kaget pas tau semua ini dari mama nya. Ternyata chika nyembunyiin ini semua dari kita dia gamau kita tau dia takut nanti kita ngejauhin dia karna sakitnya. Gue nggak nyangka chika bakalan mikir gitu."tangisan tasya semakin menjadi
"ya tuhaaann...chika kenapa sih lo harus berpikiran begitu, gue sayang sama lo tulus gue ga peduli gmana nya elo"raka merasa marah kenapa chika menyembunyikan ini semua, tapi semarah apapun dia tidak juga bisa berbuat apa-apa, sekarang yang dilakukan nya adalah berdoa dan berharap wanita yg dicintai nya itu segera sembuh, agar mereka dapat bersama-sama menjalani kehidupan yang indah di masa yang akan datang.
"chika gue janji kalo lo sembuh gue bakalan jagain lo chik, gue nggak akan biarin lo sendiri gue janji chik"jerit dalam hatinya raka.

***
operasi pun berlangsung seluruh keluarga tasya dan raka menunggu di depan ruangan operasi. Mereka berdoa demi kesembuhan chika.
Setelah menunggu berjam-jam operasi pun selesai dilakukan. Dokter segera keluar dari ruang operasi. Semuanya berdiri dan menghampiri dokter
"gimana dok?"tanya papa
"hemm...operasinya berhasil kami lakukan"
"alhamdulillah ya allah"jawab mereka semua
"tapi"dokter terlihat sedikit ragu untuk mengucapkan
"tapi kenapa dok?"jawab thomas
"chika sekarang mengalami koma, saya tidak tau persis kapan dia akan sadar"jelas sang dokter
Semuanya kembali bersedih, di satu sisi mereka senang karna operasi itu berhasil dilakukan tapi disisi lain chika belum sembuh total dia harus melewati masa kritisnya. Chika pun keluar dari ruang operasi untuk dipindahkan ke ruangan rawat inap.

***
matahari pun mulai terbenam chika tak kunjung juga sadar semua nya menjaga chika mereka selalu ada disamping chika, mereka tak ingin ketika chika siuman mereka tak berada di samping chika.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tasya harus pulang karena dia tidak izin tadi kepada orang tuanya. Mama tertidur di pangkuan papa karna keletihan,

Kini yang menjaga chika dan duduk disamping nya adalah raka, thomas mengantar tasya pulang karna sudah larut malam.
"chik lo bangun dong, gue nggak mau kehilangan lo, gue sayang dan cinta banget chik sama lo. Gue seneng disaat gue sama-sama lo gue bahagia chik. Lo cewek yg istimewa buat gue, chika please...lo denger gue kan?"air mata raka jatuh ke tangan chika, ia pegang erat tangan itu sesekali dia cium tangan mulus itu. Tapi sayang tak ada respon dari chika. Dia mash saja tidur. Raka tak putus asa dia tetap berdoa agar chika segera siuman.
Pada pukul 12 malam chika siuman, raka yang tangan nya direspon chika mengangkat kepalanya, dia segera memberitahukan hal tersebut kepada orang tua chika. Papa, mama, thomas dan raka berdiri disamping chika. Chika membuka matanya perlahan
"pa"kalimat itu yg dia ucapkan, tpi suaranya sangat pelan
"iya sayang"papa mengusap kepala chika
"ma"kata chika kemudian
mama mendekati chika dan memeluk putrinya itu
"aku tadi tidurnya lama ya pa, ma"
"iya sayang"jawb mama
 "tapi gapapa sekarang kan chika udah bangun sayang"lanjut papa
chika hanya tersenyum, kali ini chika senyum nya seperti memberikan isyarat bahwa itu senyum nya yang terakhir. Senyum itu terlihat sangat manis
"kakak, ada lo ya"sapa chika kepada thomas
"ada dong"
"maaf ya kak jadi ngerepotin lo, harus datang ke Jakarta padahal banyak tugas kan lo dari kampus"jawab chika
"gapapa, buat ade gue yang cantik apasih yang engga"rayu thomas
Semua diruangan pun tertawa termasuk chika. Chika sepertinya tak menyadari satu orang lagi disana seseorang yang mengharapkan dirinya segera siuman. Tidak, chika sadar akan kehadiran raka dia pun menyapa raka "raka"sapa chika, raka mendekati chika dia duduk di samping chika.
"ka, maafin gue ya, nggak ngasih tau semua ini sama lo gue takut kalo"belum sempat chika meneruskan mulutnya ditutup dengan telunjuk raka
"huuss..jangan ngomongn itu ya, gue nggak marah kok sama lo. Yang penting lo sekarang cepet sembuh ya, gue nungguin jawaban lo kemaren"raka tersenyum.
Chika tersenyum mendengar jawaban raka, iya tak habis pikir raka akan serius
"ka, kalo misalnya gue ninggalin lo gmana?"tanya chika tiba-tiba, dan mengejutkan raka.
"chika lo ngomong apa sih, awas ya kalo lo ngomong gitu sekali lagi"hardik raka
chika diam dan tidak ngomong apa-apa lagi. Beberapa menit dia diam kemudian memanggil papa dan mama nya
"pa, ma"
"iya sayang" papa dan mama pun mendekat
"chika, tadi tidurnya berapa lama ya ma pa?"
"hampir seharian ya kan pa?"tanya mama ke papa
"iya, emang kenapa sayang"tanya papa
"gapapa ma pa. Tapi chika ngerasa ngantuk lagi"jawab chika
"kalo gitu chika tidur lagi sayang, gapapa kok. Chika kan emang butuh istirahat"kata mama menenangkan
Chika kembali diam, ntah apa yang dia pikirkan. Papa merasa itu adalah sebuah firasat chika akan meninggalkan mereka semua.
"ya tuhan jangan jadikan ini perpisan untuk kami"doa papa dalam hatinya.
"pa ma sini deh"chika pun memeluk papa dan mama nya.
"mama dan papa yakin kan kalau aku akan baik-baik saja" mama dan papa mengangguk.

"mama dan papa nggak usah khawatirin aku ya"pinta chika
"iya sayang"jawab mama dan papa yang sudah menitikkan air mata
"ma pa makasih ya, aku jadi ngerepotin karna aku sakit begni"
"chika nggak boleh ngomong gitu. Papa, mama, kak thomas, raka dan tasya kita semua sayang sama chika. Kita akan ngelakuin apapun demi chika" jelas papa
"tasya? Oya tasya mana? Jahat ih dia nggak liat aku"jawab chika cemberut
"tasya nggak jahat sayang, tadi dia jagain kamu tapi karna sudah larut dia harus segera pulang"mama menjelaskan.
"oh hehehe aku kira dia nggak liat aku"
chika kemudian memanggil kakak kesayangan nya.
"kak sini deh, dia pun memeluk thomas" thomas membalas pelukan chika dengan erat
"udah lama juga ya gue nggak ngerasain pelukan lo hehe. Kak makasih ya udah jadi kakak terhebat udah mau sayang sama gue bela-belain kesini buat jenguk gue"
"lo ngomong apasih de, selama gue mash bernafas gue pasti ada kok buat lo, jadi jangan ngomong begitu"jelas thomas
chika hanya membalas jawaban thomas dgn pelukan yg sangat erat.
Sekarang giliran raka yang akan dapat pelukan chika, chika pun memanggil raka, dipelukan raka itu dia mengutarakan semuanya
"ka, makasih ya udah mau dateng ke kehidupan gue. Jujur kedatangan lo banyak beri gue semangat buat sembuh. Tapi mungkin tuhan berkehendak lain sama gue. Ka..gue seneng banget pas lo nembak gue, gue pengen seketika itu penyakit gue lenyap gue pengen lebih lama sama lo. Kenapa gue nunda jawaban gue karna gue takut ketika gue nerima lo, gue nggak bisa kasih banyak waktu gue. Tapi ka jujur dihati gue, gue mau jadi pacar lo gue mau sama-sama lo. Dan gue memutuskan lo mau nggak jadi sahabat gue, kalo kita jodoh gue yakin allah akan mempersatukan kita"chika menjelaskan panjang lebar kepada raka. Sepertinya raka bisa mengerti dan dia tidak meminta chika untuk mengubah keputusan nya, sekarang ini dia udah bisa sama-sama chika, liat dia tersenyum udah jauh lebih indah dibandingkan melihat chika dalam kondisi kritis. Raka tak menjawab apapun dia hanya menambah erat pelukan nya kepada chika.
 "ka gue minta sesuatu sama lo boleh?"tanya chika
"apa?"raka melepaskan pelukan itu
"nyanyi dong buat gue, kangen sama nyanyian yang biasa lo nyanyiin ke gue"
raka hanya tersenyum dia pun menyanyikan lagu yang liriknya
aku dan kamu selalau bersama
habiskan malam walau tanpa bintang
aku dan kamu saling berpelukan
membunuh malam hingga pagi menjelang
bersama slamanya....
Raka menyanyikan lagu itu sedang memeluk chika. Ketika lagu itu selesai dinyanyikan perlahan-lahan pelukan itu terlepas. Ya kini chika sudah tertidur dia tidur dengan sangat manis
"chikaaa..."teriak semua orang diruangan itu. Thomas segera memanggil dokter, dokter memeriksa chika. Dengan menyesal dokter mengatakan kalau chika telah tiada.
"ibuk dan bapak yang sabar. Allah lebih sayang kepada chika, mungkin ini yang terbaik"kata sang dokter menguatkan
Mama papa memeluk chika tangisan mereka mengisi keheningan di dini hari itu. Raka tak kuasa menahan tangis, dia belum kuat melihat wanita yg ia cintai kini pergi meninggalkan nya utk selamanya
Raka pergi keluar kamar, dia menangis sejadi-jadinya diluar. Tangisnya terhenti ketika suster datang padanya
"maaf, apakah anda yang benar bernama raka?"tanya suster
"iya benar"raka mengusap air matanya
Suster itu memberikan secarik kertas kepada raka
"apa ini sus?"tanya raka penasaran
"saya tidak tau, chika memberikan nya kepada saya, dia berpesan agar surat ini diberikan kepada yang bernama raka"suster tsb menjelaskan. Suster pun pergi, raka yang penasaran dengan isi surat itu kemudian membukanya, ia pun mulai membaca

dear raka...
hai raka, jangan sedih ya. Gue tau ketika lo baca surat ini gue udah pergi.
Ka...makasih ya buat hari yang indah, buat semua waktu kita selama ini. Raka....gue tau lo adalah takdir yang direncanakan buat gue. Semenjak kehadiran lo, gue nggak lagi nangis, lo selalu bisa buat gue tersenyum. Raka.. Gue gamau lo sedih, gue berharap setelah lo baca ini lo senyum lagi yah :')
maaf selama ini gue nggak kash tau tentang penyakit gue. Raka..kasih sayang gue cinta gue akan abadi.....
 abadi di dalam hati gue.
selamat tinggal raka. Senyum ya ketika nganter gue ke pemakaman, gue bakalan ngawasin lo hehe. Yaudah segitu aja, gue berharap nanti lo bisa dapetin cewek yg lo idam-idamkan selama ini. Bahagialah ketika gue pergi.
Bye raka sayang ({})

your love
chika

Ya itulah salam terakhir dari chika untuk raka. Raka kembali masuk ke tempat chika dirawat dan dia mengecup kening gadis tersebut dan berbisik di telinga chika
"makasih ya chik. Lo anugerah terindah buat gue, meskipun singkat tapi lo akan gue kenang selamanya. Gue janji gue akan tersenyum buat lo dan surat ini akan jadi saksi kita". Itulah kalimat terakhir raka, sebelum dia pergi meninggalkan ruangan tersebut.

The End
Happy reading guys :)

Bahagialah Ketika Aku Pergi (II)

Sesampainya di depan sekolah chika langsung melihat mobil sang papa, ia segera masuk karena diluar sangat panas
"papa...udah lama nunggu"sapa chika diiringi dengan senyum manisnya
"hemm baru 5 menit, gimana tadi masih pusing?"
"masih pa, tapi tadi aku langsung minum obat aja redaan deh pa"
"bagus deh, tapi jangan ditahan ya nak sakitnya"jawab papa khawatir
"iya pa tenang aja, aku gapapa kok"
Papa pun segera menyalakan mobilnya, di perjalanan menuju rumah sakit dia bercerita ntah apa saja yang dia ceritakan sehingga suasana di dalam mobil tidak hening tapi dipenuhi dengan tawaan. Setelah menempuh perjalanan selama satu jam mereka pun sampai di salah satu rs ternama di Jakarta, dokter yang akan memeriksa chika pun sudah menunggu mereka sedari tadi. Papa dan chika segera masuk ke salah satu ruangan tempat chika akan diperiksa.
"nah sekarang kamu berbaring disini ya"kata dokter dengan ramah
chika mengangguk dan menuruti kata dokter, sepanjang pemeriksaan berlangsung tampak dari raut wajah papa sedang berdoa.
Di dalam lubuk hatinya papa sangat menginginkan kesembuhan chika. Pemeriksaan demi pemeriksaan telah dilewati chika dengan mulus
"nah sudah selesei chika, gimana nggak sakit kan?"kata sang dokter setelah memeriksa chika
"kerasa juga engga dok, emang aku itu kenapa ya dok?"jawab chika bangkit dari ranjang
"kamu nggak papa kok, oya chika keluar sebentar ya saya mau bicara sama papa kamu"
Chika mengangguk dan segera keluar ruangan, di dalam dokter menjelaskan kepada papa bahwa penyakit chika makin parah dan harus segera mungkin di operasi, papa sangat shock ketika itu juga dia tidak habis pikir anaknya itu mendapatkan penyakit yang parah bahkan bisa membahayakan nyawa chika.

***
Chika yang mulai merasa bosan membuka gadget nya dan membuka social network. Ketika sedang asyik, tiba-tiba di dikejutkan oleh suara yang berasal dari sebelah kirinya.
"apa-apaan ini rumah sakit"umpat seseorang tersebut
Chika yang kaget segera melihat ke arah orang tersebut dia hendak bertanya apa yang terjadi, tapi orang tsb keburu pergi.
Setelah menunggu cukup lama papa pun keluar dari ruangan dokter, tampak matanya merah dan sembab karena habis menangis.
"papa...papa kenapa?"tanya chika khawatir
"papa gapapa sayang, yuk kita pulang"
"papa bohong, itu matanya merah dan sembab seperti habis menangis"jawab chika sambil menunjuk kedua mata papa nya
"ini tadi kelilipin, yuk pulang"ajak papa dia tidak ingin chika menanyakan mengapa dirinya terus menerus, chika pun menuruti perkataan papanya. Diperjalanan pulang mereka hanya diam sesampainya dirumah chika langsung masuk kamar karena dia mulai merasa pusing kembali dan memutuskan untuk tidur.

***
Jam menunjukkan pukul 3 pagi, chika terbangun dari tidurnya karena ingin buang air kecil, karena toilet dikamarnya sedang rusak dia pun pergi ke toilet di rumah yang dipergunakan untuk umum.
Ketika berjalan menuju toilet dia mendengar suara isakan tangis, bulu kuduknya berdiri seketika. Tapi karena penasaran dia ikuti suara tangisan tersebut, betapa kagetnya chika karna yang menangis itu adalah papa,  dia melihat sang papa sedang berdoa kepada allah, doa itu juga diiringi dengan isak tangis papa tampak papa memohon sesuatu kepada allah
"papa kenapa ya?"dihati chika bergumam sendiri, dia ingin mengetahui apa yang terjadi dengan papa nya, ia pun mendekat dan berdiri di balik tembok. Chika sangat terkejut dan linangan air matanya mulai membasahi pipi chubby nya itu ketika mendengar doa papa
"ya allah...ya tuhanku sungguh apa yang terjadi dengan anak hamba adalah cobaan yang sangat berat untuk keluargaku. Berikanlah chika kesembuhan ya allah....hilangkanlah kanker tersebut atau berikan kepada hamba ya allah....hamba mohon jangan renggut masa depan chika ya allah" begitulah doa papa ia terus menangis dan menangis, chika yang sedari tadi mendengar doa tersebut langsung menghampiri papa
"pa...hiks..hiks"terdengar suara chika sesegukan memanggil papanya. Papa yang melihat anaknya itu kaget dan segera menghapus air matanya, dengan tenang papa bertanya
"ada apa nak? Kok kamu disini? Bobo lagi sana"mengusap rambut chika. 

"aku udah denger semuanya pa"chika tak menghiraukan perkataan papanya
"tau apa sayang?"
"papa jangan berpura-pura tidak tahu. Aku kanker kan pa? Iya kan pa?!"jawab chika dengan suara yg tinggi
Papa hanya bisa mengangguk karena dia sudah tidak bisa mengucapkan apa-apa lagi.
"maaf kan papa ya nak"papa memeluk chika dan air matanya sudah tak bisa dibendung lagi
"kenapa pa...kenapa papa nyembunyiin ini semua dari aku"jawab chika memukul papanya
"papa belum siap nak, papa takut kamu shock kamu mash terlalu dini untuk mengetahui semua ini"jelas sang papa
Chika yang berada dalam pelukan papanya hanya bisa menangis begitupun papa sampai akhirnya sinar matahari pagi menyilaukan mata mereka.
"chika hari ini kamu nggak usah sekolah dulu ya"pinta sang papa
"kenapa pa? Aku kuat kok"
"bukan begitu papa takut nanti kamu pusing-pusingnya kambuh lagi, papa juga nggak ngantor kok sekarang"
"baiklah pa, kalo gitu chika ke kamar dulu ya pa. Ngantuk"
"iya nak, tidurlah sepus yang kamu mau tapi kita sarapan dulu ya lalu minum obat".

Mereka pun segera pergi ke ruang makan,disana sudah ada mama yang menunggu. Anehnya mama tidak tahu apa yang terjadi, seusai menyantap sarapan pagi chika pun pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
"pa, ma aku keatas dulu ya badan ku sangat letih"
Mama dan papa hanya mengangguk. Chika bergegas ke kamar dan merebahkan tubuhnya ke atas kasur, terpikir olehnya tentang penyakitnya dia merasa tuhan tidak adil dengannya, tapi apa mau dikata ini sudah direncanakn tuhan untuk dirinya.
Karena merasa bosan dirumah dia pun pergi lewat pintu dapur, karena sepi akhirnya dia bisa keluar rumah.
"ma, pa maafkan aku ya aku hanya pergi sebentar kok aku bosan di rumah"katanya dalam hati
Chika tidak mengetahui kemana dia harus pergi, dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke cafe. Setelah memesan makanan dan minuman dia memainkan gadget nya untuk membaca artikel tentang penyakitnya. Makanan dan minuman pun datang dia segera mungkin menyantap makanannya. Setelah menyantap makanannya ia segera pergi dari situ dan memutuskan untuk pergi ke taman. Ya taman merupakan tempat favorit Chika disana dia bisa menenangkan pikirannya dari apa yang terjadi, ketika sedang menikmati pemandangan ada seorang cowok yang duduk disampingnya, chika tidak memperdulikannya mungkin sata itu pengunjung kan taman tempat umum katanya dalam hati. Tapi cowok itu sepertinya ingin mengenalnya, chika agak risih dengan kehadiran cowok tersebut karena dari awal dia hanya ingin sendiri tapi nggak mungkin dong ya usir orang ini kan tempat umum, chika pun tak menghiraukan apa yang dilakukan cowok tersebut.
"heemm"sapa sang cowok
chika hanya menole. Cowok itu kembali berdehem
"lo ke gue?"jawab chika. Cowok itu mengangguk
"ada apa ya?"tanya chika ketus
"lo nggak inget gue ya?"tanya cowok tersebut
"ha? siapa lo emang kita pernah kenal gitu?"
"gue cowok yang waktu itu di rumah sakit"
Chika pun mengingat ingatnya, diapun teringat ada orang yang marah-marah waktu itu disampngnya.
"iya gue inget jadi itu lo ya?"
cowok itu mengangguk dan memperkenalkan dirinya. "oya kenalin nama gue Raka"
"chika"
 Semenjak perkenalan tersebut mereka menjadi akrab, mereka jadi teman curhat tapi satu hal yang masih dirahasiakan chika tentang penyakitnya. Dia tidak ingin raka mengetahui karena dia takut tiba-tiba raka akan meninggalkan nya karena dia pesakitan. Malam itu raka dan chika sedang dinner dibawah bintang-bintang yg indah mewarnai gelapnya langit.
"chik"memegang tangan chika
"iya ka, ada apa?"
"gue mau ngomong sesuatu sama lo, tapi lo harus jawab jujur ya"raka menatap chika begitu dalam
"hahaha... Lo kenapa sih jadi romantis gini, woles aja kali. Emang mau ngomong apa?"jawab chika dengan santainya
"gue serius chikaaa.."jawab raka gregetan
"iye iye ah elah. Mau ngomong apa sih emangnya"chika mulai membalas tatapan raka
Raka yang merasa gugup untuk mengungkap kan perasaan nya hanya bisa bergumam dalam hati
"aduh..gue kenapa deg-degan gini ya, padahal kan gue mau tanya dia suka apa engga sama gue" tiba-tiba lamunan raka dibuyarkan oleh chika.
"woy.. Katanya mau ngomong"chika memukul meja
"eh i..i..iya, sabar dong"
 "yaudah cepetan udah malem banget ini, lo tau kan gue nggak boleh pulang lewat dari jam 9"jelas chika
"iya gue tau, yaudah besok aja deh ngomongnya. Kita pulang aja yuk"jawab raka ngeles, karena dia belum siap dengan apa yg akan dia katakan
"hemm yaudah deh yuk"
mereka pun pulang menelusuri jalan jakarta yang masih saja ramai, emang ya jakarta nggak pernah tidur. Diperjalanan pulang chika bertanya pada raka
"eh ka lo mau ngomong apa sih, penasaran gue"tanya chika penasaran
"udeh besok aja"
"gue tau apa"jawab chika
"apa??"tanya raka dia langsung menghentikan langkahnya. Jantungnya jadi berdegup kencang
"hemm lo pasti mau nembak gue ya kan? Hahaha" tebakan chika membuat jantung raka berhenti seketika. "wah hebat juga nih si chika, gue mesti jawab apa nih"gumam nya dalam hati
"raka... Kok bengong sih, tebakan gue bener ya? Hahaha"girang chika
karena sudah terlanjur ketauan dan raka gatau kapan lagi dia berani mengungkapkan perasaan nya dia pun mengiyakan
"iya"
"serius lo ka? Gue becanda loh tadi jawabnya"
 "tapi jawaban lo itu emang bener chika"jawab raka menegaskan
chika hanya bisa diam, tiba-tiba mulutnya terkunci tapi ntah kenapa hatinya sangat senang mendengarkan itu, jantungnya serasa ingin copot.
"gimana chik, lo terima gue nggak?"raka memegang kedua tangan chika dan menatapnya lekat-lekat
"gu...gue"chika tidak meneruskan kalimat nya, dia berlari meninggalkan raka.
"gue bakalan tunggu jawaban chik"teriak raka

***
Paginya di kediaman chika
"chika, chik bangun kamu nggak sekolah" terdengar suara mama dari luar kamar chika sambil mengetuk pintu. 3 kali mama memanggilnya tetapi tidak ada sahutan dari chika. Mama yang cemas segera berlari untuk memanggil papa. Papa mencoba memanggil kembali chika, tapi tidak ada juga sahutan. Papa memutuskan supaya pintu kamar chika di dobrak saja. Pintu berhasil di dobrak alangkah terkejutya papa dan mama ketika melihat chika terkulai lemas disamping ranjangnya.
"astagfirullah chikaa..."papa berlari dan kemudian memeluk anaknya yang dalam keadaan setengah sadar
Dengan segera papa menggendong tubuh chika dan masuk ke dalam mobil.
"yang kuat ya sayang papa dan mama selalu ada disamping kamu" bisik papa ketika menggendong chika.
Sesampainya di rs chika langsung dibawa ke ruang ICU keluarga tak ada satupun yang boleh masuk. Ya inilah dimana chika kritis. Dokter yang menangani chika keluar dari ruang ICU, papa dan mama berlari menghampiri dokter
"dok gmana anak saya, dia tidak papa kan dok?" tanya sang mama yang sedari tadi menangis
"buk pak kondisi chika sangat melemah, kanker di otak nya sudah menjalar ke organ tubuh lain, saya takut chika tidak bisa bertahan kita harus melakukan operasi siang ini juga" dengan menyesal dokter tersebut mengatakan
Papa dan mama yang mendengar perkataan dokter langsung shock mereka menangis mama jatuh dipelukan sang papa.
"ya tuhaann.. Aku mohon jangan ambil anakku, ambil aku yang telah tua jangan anakku"jerit papa di dalam hatinya
Papa pun segera mengambil keputusan chika akan dioperasi siang ini juga. Mama menelpon kakak chika thomas.

 to be continued..

Bahagialah Ketika Aku Pergi

Terima kasih atas waktu yang indah yang telah kita lalui selama ini.
Terima kasih karena kau telah mengajarkanku arti keindahan ketika kau bersamaku
Terima kasih atas kepedihan yang kudapatkan ketika kau meninggalkanku
Dan terima kasih karena kau anugerah terindah untukku.
Ya itulah sepenggal surat yang telah ditulis chika saat dia mengetahui penyakitnya makin parah.

***
"pagi semuanya... Perkenalkan nama saya chika pamella, saya pindahan dari SMA di Surabaya, alasan saya pindah karena orang tua saya dipindah tugaskan ke Jakarta, saya rasa cukup sekin dan terima kasih" kata chika memperkenalkan dirinya di depan kelas.
"Baiklah chika silahkan duduk" guru mempersilahkan chika duduk, chika pun mengangguk dan segera duduk dibangku nomor 3 dari depan karena bangku itu kosong.
Ini adalah hari pertama chika sebagai murid baru di salah satu SMA di Jakarta, sebenarnya dia nggak mau pindah karena sudah nyaman di Surabaya tapi mau bagaimana lagi kondisi yang membuatnya seperti ini. Oya chika ini punya 1 kakak lakilaki  dia bernah thomas sekarang dia sedang melanjutkan study nya di salah satu Universitas di Bandung

***
"hallo" sapa seseorang disebelah chika
"eh iya :)" jawab chika dengan ramah
"gue Tasya" jawab gadis berambut pirang itu memperkenalkan dirinya
"chika"
kemudian mereka pun terdiam dengan saling lempar senyum. Bel istirahat berbunyi, semua orang di kelas segera menuju kantin mungkin mereka semua kelaparan kali ya karena pelajaran tadi ya cukup menguras otak lah.
Karena baru disana chika memutuskan untuk tetap stay di class lagian dia juga membawa bekal dari rumah.
"lo mau ikut ke kantin nggak?" Ajak tasya
"hemm nggak usah deh tasy, gue bawa bekal dari rumah hehe" jawab chika membuka isi bekalnya
"oh yaudah kalo gitu, gue duluan ya"
Tasya pun pergi menuju kantin, Chika dengan segera melahap makanan nya karena tadi pagi dia juga buru-buru dan tidak sempat untuk sarapan. Ketika akan minum, ternyata botol minuman nya tidak ditemukan.
"yah gimana dong nih masa gue nggak minum, gue nggak tau lagi dimana kantin" 
 Karena tidak enak sehabis makan tidak minum dia pun keluar kelas dan mencari kantin, akhirnya dia menemukan kantin tersebut yang terletak diujung.
"gila jauh banget kantin nya, ah bodo amat lah yang penting sekarang gue mau minum dulu" umpat chika
ketika dia masuk kantin, alangkah terkejutnya dia karena di dalam nya umum nya berisikan anak cowok dan mungkin lihat dari tampang nya nakal gitu, dia juga tidak melihat teman kelasnya tasya. Sebenarnya dia enggan untuk masuk karena udah kehausan setengah mati dia tetap membeli minum di dalam kantin tersebut. Ketika dia memasuki kantin orang-orang disana langsung melihat ke arah chika mungkin mereka berpikir siapa nih cewek beraninya kesini, karena merasa diperhatikan chika mempercepat langkahnya dan sesegera mungkin bisa keluar dari sana.
Tapi ya namanya juga masuk kandang macan tau dong apa yang terjadi, yap chika dikerjain awalnya sih ditanya-tanyain
"eh anak baru ya lo?" tanya seorang cowok yg mendekati chika
"i...i..iya"jawb chika ketakutan dan hanya menunduk 

"pantes. Eh lo nggak tau ini tempat apaan"jawab cowok lain ngebentak chika
"kantin"jawab chika singkat
"eh nenek-nenek juga tau kali kalo ini kantin, asal lo tau ya ini tempatnya anak-anak populer di sekolah. Ngerti lo"jawab cowok pertama dan mentoyor kepala chika
"sekarang rasain akibatnya"cowok itu mengambil minuman yang chika pegang dan mengguyurkan nya keseluruh aadan chika sehingga rambut nya yg terurai indah itu menjadi basah.
Merekapun tertawa terbahak-bahak, karena merasa dipermalukan dia pun segera berlari keluar dari kantin.
"rasain lo"teriak salah satu dari mereka.
Chika segera berlari menuju kelas, sesampainya di kelas dia langsung mengambik tissue di dalam tas nya untuk membersihkan bajunya.
"chik, lo kenapa"tanya tasya kaget
"gue nggak papa kok"jawab chika sambil membersihkan pakaian nya
"tapi kenapa lo basah gini?"
"hemm jadi gini gue lupa bawa minum, gue nggak tau kantin dimana terus gue cari gue liat disebelah sana ada kantin, gue masuk jadi gini deh"chika menunjuk dirinya yang basah 

"astaga chikaaa.."
"kenapa lo?"
"gue lupa ngasih tau lo kalo tempat itu.."belum selesai tasya menjekaskan chika sudah memotong pembicaraan nya
"iya gue udah tau itu tempat apaan, mereka udah jelasin"
"maaf ya chik"jawab tasya penuh sesal
"loh kok jadi lo yang minta maaf, woles aja kali tasy gue ngga papa kok"jawab tasya diiringi senyumnya yang manis

***
Sejak saat itu mereka menjadi teman akrab, kemana-mana selalu berdua bahkan kedua orang tua mereka juga saling mengenal. Beberapa bulan telah berlalu chika yang kini sudah mulai terbiasa dengan hal-hal yang menurutnya aneh di sekolah tidak begitu memperdulikan nya lagi, dia juga sekarang sudah mulai dikenal oleh teman-teman nya yang lain bahkan mereka juga sering hang out bersama tapi tetep ada tasya juga dong pastinya hehe.

***
Pagi itu ketika bangun dari tidurnya chika merasakan pusing yang hebat, sampai-sampai dia tidaj bisa beranjak dari tempat tidurnya.
"chik...chika.."terdengar suara mama dibalik pintu
"i..iya ma"jawab chika sambil memegang kepalanya.
 chika pun membuka pintu kamarnya, mama nya pun terkejut karena melihat anaknya yang pucat seperti itu
"ya allah sayang, kamu kenapa Nak?" mama langsung memeluk chika
"nggak tau nih ma, tiba-tiba kepala aku jadi pusing gini pas bangun tidur"
seketika itu juga chika tak sadarkan diri
"paa...papa..."teriak sang mama, karena mendengar terikan tsb, papa langsung berlari ke lantai 2 tempat dimana kamar chika
"ada apa ma, pagi-pagi teriak begitu. Astagfirullah chika.."papa nya sangat kaget melihat chika telah pingsan di pangkuan sang mama
"pa, chika pingsan kita harus segera membawanya ke rumah sakit pa"mama pun menangis karena tak tega melihat anaknya
Tanpa berkata apa-apa papa segera mengangkat tubuh chika dan masuk ke dalam mobil untuk segera dilarikan ke rumah sakit. Di dalam mobil mama menangis dan memeluk chika
"bangun nak, ini mama bangun chika"isak tangis sang mama
Papa juga turut cemas takut terjadi sesuatu dengan chika. Tanpa babibu papa langsung mempercepat laju mobilnya, dan sampailah di rumah sakit. Setibanya dirumah sakit chika langsung dibawa ke ruang UGD untuk diperiksa, papa dan mama nya pun tak diizinkan masuk sampai pemeriksaan selesei. Mereka hanya bisa berdoa di dalam hati supaya chika tidak kenapa-napa. Pemeriksaan berjalan sekitar setengah jam, dokter yang memeriksa chika keluar dari ruangan tersebut.
"dok bagaimana keadaan anak saya"menghampiri dokter, karena dia sudah tak sabar
"ibu tenang dulu, mari kita bicarakan di ruangan saya"pinta sang dokter
mama dan papa chika menurut saja.
sekarang chika masih di UGD dengan infus yang terpasang dia masih saja terlelap.

***
"bu, pak saya harap kalian berdua sabar dengan apa yang terjadi pada chika"dokter memulai pembicaraan nya
"maksud dokter apa? Anak saya kenapa dok?" jawab sang mama panik
"jadi begini, setelah kami memeriksa anak bapak dan ibuk dan berdasarkan hasil rontgen ini dapat bapak lihat ada sesuatu di otak anak bapak"sambil menunjukkan hasil rontgen
"memangnya itu apa dok?"jawab sang papa
"anak bapak dan ibuk terkena kanker otak" jelas dokter.

"apa dok, dokter yang benar saja anak saya itu sehat-sehat saja dok"mama marah karena tidak rela anaknya di vonis seperti itu
"tapi buk, berdasarkan hasil pemeriksaan hasilnya begitu"jawab dokter meyakinkan
Karena merasa shock mama pun keluar dari ruangan dia bergegas berlari ketempat dimana chika dirawat. Mama yang sangat sedih sekali memeluk putri kesayangan nya tersebut dengan penuh penyesalan mama pun berkata
"nak maafkan mama, mama ga bisa jaga kamu. Mama yakin kamu baik-baik aja tidak seperti yang diceritakan dokter. Bangun nak.. Banguunn.." derai tangis itu tidak dapat dibendung lagi. Papa pun datang dan memeluk mama
"sudahlah ma..mungkin ini cobaan dari Allah untuk keluarga kita"bisik papa untuk menguatkan mama
Papa memang terlihat tenang tapi jauh dilubuk hatinya dia sangat sedih, ingin rasanya dia meminta kepada allah agar penyakit itu dilimpahkan kepadanya, tapi dia tidak mau menunjukkan itu karna pada saat sekarang dia harus bisa menguatkan mama.
"ma ayo kita keluar, biarkan chika beristirahat" 
 Mama pun menurut dia mulai bisa menenangkan hatinya. Sejam kemudian chika siuman, suster yang menangani chika memanggil papa mama chika.
"buk, pak anak anda sudah sadar"
mendengar berita itu papa mama segera masuk dan duduk di samping chika
"ma pa chika dimana?"menatap sekeliling ruangan
"kamu di rs sayang"jawab papa
"loh, emang aku kenapa?"jawab chika kaget
Papa pun menjelaskan apa yang terjadi, tapi dia tidak memberitahukan tentang penyakit yang di derita anaknya, papa hanya mengatakan kalo chika hanya kecapean.
Hari itu juga chika boleh pulang dan beristirahat dirumah

***
Keesokan harinya seperti biasa chika berangkat sekolah diantar oleh sang papa
"chik obatnya udah kamu minum kan?" tanya papa sambil menyetir mobil
"udah kok pa, emang itu obat apa sih pa? Kenapa chika harus meminum nya tiap hari, kan bosen"jawab chika dengan polosnya
"itu obat supaya kamu ga pusing-pusing lagi sayang"jawab papa sambil mengusap kepala anaknya
"papa bohong ya? Chika masih sering ngerasa pusing tuh pa"
"papa nggak bohong"
 Tak berapa lama chika pun sampai di sekolah, sebelum keluar papa menitip pesan kepadanya
"kalo kamu pusing jangan ditahan langsung ke uks yah. Oya nanti pulang sekolah papa jemput papa mau ajak kamu check up"
Chika hanya mengangguk dia segera turun dari mobil dan berjalan dgn santai. Sesampainya di kelas, chika langsung duduk dan mulailah si tasya yang bawel menanyakan sebab ketidakhadiran nya kemaren.
"chik, lo kok ga masuk? Kemana lo? Ga ngasih kabar lagi? Kebiasaan banget sih"tanya nyerocos tiada hentinya
"gue kemaren sakit, pulsa gue abis"jawab chika sekenanya
"lo sakit apa chikaaa"jawab tasya panik
"gue gapapa tasya gue cuma pusing aja kok, udah ah kantin yuk beli minuman"chika menarik tangan tasya
Mereka pun segera menuju ke kantin dan kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran pertama.

***
"tasy gue duluan ya, bokap udah nunggu diluar"pamit chika
"tumben dijemput haha anak papa yee"ledek tasya
"apaan sih, biasa aja kali. Yaudah gue duluan ya see u tomorrow"jawab chika dan langsung pergi

to be continued......

Attention

Malemm pembaca sekalian nggak tau mau ngapain dan tangan lagi mau bercerita selain itu disini juga lagi lengang, oke ini nggak ada hubungannya. Mau berbagi pengalaman sama pengetahuan aja sebenernya bicara soal cinta hemm kalo udah topi ini kayaknya udah kemana-mana ya pikirannya mulai dari senengnya, sedihnya pun ada, kalo masih anget-anget aja beehhh udah gimana gitu ya nah pas putus atau berantemnya udah kayak musuh bebuyutan tapi itu lumrah sih ya dimana ada manis disitu ada pahit haha. Oke.. pernah nggak sih kalian ngerasa kalo kalian itu bahagia banget kalau deket pacar? Pasti pernah dong ya, kalo misalnya ngebandingin nih lebih senengan mana deket sama pacar atau deket sama saudara kandung? Kalo ditanya pasti banyak yang ngejawab sama sodara kandung supaya dibilang gimana gitu, sama-sama tau aja deh padahal dalem hati itu pasti milih pacar, nggak munafik juga sih ya sebenernya tau nggak kenapa kita ngerasa begitu lebih senengan deket sama pacar atau saudara kandung sendiri? karena ada atmosfir lain yang diberikan oleh seseorang yang belum kita kenal sebelumnya, contoh dari yang simple aja perhatian ketika seseorang memiliki seorang pacar pasti diantara mereka berdua itu ada saling perhatiang beda kalo antara kita dan sodara ada nggak kita ingetin makan? Boro-boro kali ya kadang-kadang ngecagi makanan aja pelit-pelitan haha. Nah itu dia yang mengakibatkan kita lebih menyayangi seorang pacar daripada sodara kandung kita sendiri. Dari segi kangen mungkin lebih banyakan kangen ke pacar kali ya daripada saudara? Kok bisa ya, padahal kalau emang kita berpikir nih yang lebih tau kita lebih deket itu padahal saudara sendiri loh oke mungkin ada yang berpendapat kan kakak gue serumah sama gue jadi ngapain harus kangen-kangenan tapi kan itu nggak selamanya ada di masa nanti kalian harus menuntut ilmu keluar bukan? Jadi gue nggak munafik juga gue pun pernah ngerasain hal yang demikian makanya itu gue coba post ini supaya kita sama-sama sadar aja mana yang harus leih diutamakan. Buat temen-temen yang jauh jaraknya dari orang tua juga akias ngekost atau asrama lebih seringan mana ingetin pacar makan atau orangtua? Temen-temen pasti bisa ngejawab sendiri bukan? Jadi perhatian yang kita berikan ke orang terdekat itu jauh lebih membahagiakan daripada ke seseorang yang baru mengenal kita beberapa bulan atu mungkin tahunan saja. Perhatian yang sedikit yang teman-teman berikan kepada orang terdekat, pasti orang tersebut akan merasa bahagia daripada yang teman-teman berikan kepada pacar, karena apa pacar udah sering diperhatiin begitu jadi dia udah biasa padahal apa salahnya mengucapkan terimakasih. 

Yaaa sekiaan post ngaur dari saya tapi semoga ada bener nya ya sedikit. Happy reading :)

About Supir Angkot

Haloo.. selamat soree..
nggak tau sebenernya mau nulis apa cuma lagi kepengen nulis, oke sedikit cerita aja kali tentang supir angkot. Kenapa supir angkot? Karena gue lagi pengen nulis aja. Angkot? What do you think about "supir angkot"? Pasti banyak deh yang kebayang mulai dari cara dia bawa angkot yang ga karuan ngitungin duit sambil nyetir apalagi? banyak deh ya pokoknya. Sekedar ingetin temen-temen semua aja sih nggak semua supir angkot nggak baik dan nggak sema juga yang baik. Disini gue akan coba ungkap sedikit tentang supir angkot berdasarkan pengamatan gue. Let's see!!!

1. Kemaren gue baru baca tentang mahasiswi UI yang loncat dari angkot karena jalur angkot tersebut berbeda arah sesuai yang semestinya, oke ini antara kesalahan supir sama mahasiswi itu, kenapa? kalo dilihat dari sisi supir angkot salahnya itu kenapa dia harus keluar jalur? kalo emang ada sesuatu yang menyebabkan tidak bisa melewati jalan yang semestinya kan bisa bilang ke penumpangnya sehingga tidak menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. Kalo dari mahasiswi nya jangan cepet panik atau gimana kali ya coba tenang dan tanya ke supirnya kalo supirnya tidak menjawab dan menunjukkan sikap yang aneh hubungi orang terdekat atau berteriak. Tapi apaboleh  buat semuanya sudah terjadi mungkin ini semua sudah kehendak Allah. Hemm sekedar tips aja bagi kaum hawa khususnya, ketika temen-temen hendak menaiki angkot lihatlah terlebih dahulu penumpang di dalam kalo kebanyakan perempuan gapapa naik tapi ini bukan berarti yang banyak penumpang laki-laki kita nggak naik, kita juga pasti punya feeling yang enak atau nggak enak bukan so, ikutan apa kata hati.

2. Masalah supir angkot yang ugal-ugalan ini emang bikin kesel setiap penumpangnya, nah yang supir begini nih yang kalo dikata kasarnya mau minta ketemu cepet sama Allah, buat apa coba ugal-ugalan begitu kalo nanti mati emang udah punya cukup atau banyak pahala buat ke surga? jadi coba dipikir ulang deh kalo mau ngebut-ngebutan.

3. Oke ini kejadian yang gue alami tadi jadi ni supir angkot bawa pacarnya, nyender-nyender gitu deh sama ini supir hellooo lo kata di pantai-_- tapi bodo amat lah ya namanya juga lagi dimabuk asmara angkot pun serasa milik berdua haha. Oke lanjut ke kasus, nah pada tau nggak kasusnya ini dia seenaknya turunin penumpangnya di jalan iya sih cuma 3 penumpang tapi kan tugasnya dia nganter penumpang sampe jalurnya dia ini malah puter balik kemana, akhirnya kita turun dan ada 1 penumpang nyerocos mulu saking keselnya ya kalo gue sih bodo amat lah ya. Pesen aja lain kali kalo mau bawa pacar boleh-boleh aja mana tau itu pacar emang penyemangatnya kan tapi juga harus tau sama kerjaan jangan sembarangan begitu, yang ada penumpang malah nyumpahin kan.

4. Dan yang terakhir ini gue khususin buat para penumpang, jadi kejadian ini udah beberapa minggu yang lalu tapi masih fresh banget dalam otak gue. Jadi kan gue diangkot itu dan supirnya bapak-bapak nah ini bapak berenti kan karena dia ngeliat segerombolan cewek-cewek cantik bukan maksud yang lain ya yang dimaksudkan si bapak disini adalah menawari untuk mau naik ke angkotnya. Si bapak udah nge-klakson beberapa kali dan gue yakin itu cewek-cewek ngeliat si bapak ya apa salahnya coba kalo emang nggak mau naik kan bisa geleng-geleng jadi si bapaknya bisa langsung jalan nah ini pas mereka udah deket ke angkot mereka malah belok ke jalan lain, astagfirullah gue cuma mikir itu pada nggak denger atau nggak liat? agak miris aja ngeliat yang begituan seenggaknya kita harus saling menghargai bukan??

okee sekiaaann tentang tulisan yang mungkin nggak begitu penting tapi ini sering terjadi di kehidupan kita dan kita lupakan begitu saja. Semoga bermanfaat seenggaknya pengantar tidur hihi ^^


Tidak Apa-Apa Jika Sendiri

Tulisan ini tercipta saat saya sedang menunggu masuk ke sebuah studio untuk menonton. Hari ini tanggalnya cantik sangat bahagia melihat ora...