2013/10/03

Inikah Caramu Membalas Penantianku??





By: Yolla Dwi Mutia
 


            *Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan cobalah beberapa saat lagi*. Kata-kata itu seolah tak bosan-bosannya diucapkan oleh operator provider pacarku. Apa yang sedang ia lakukan sedari malam kucoba menghubunginya masih saja dalam keadaan tidak aktif. Aku merasa diacuhkan, beberapa hari ini dia mengatakan memang sangat sibuk sehingga tak bisa menghubungiku serutin biasanya, kucoba mengerti dengan keadaan tersebut karena dalam hubungan jarak jauh ini kami dituntut untuk harus saling mengerti dan memahami.
            Kuletakkan pacar keduaku (handphone) diatas tempat tidurku yang serba pink, lalu segera pergi ke dapur untuk sekedar mengambil secangkir kopi.
            “Haaa.. Nikmatnyaa” desahku, setelah menyeruput kopi yang kubuat. Ntah mengapa aku suka sekali dengan kopi, kopi bisa menghilangkan mood jelekku dan membuat ku kembali tersenyum, aromanya yang khas seolah memberikan kesejukan di dalam rongga pernapasanku. Setelah cukup lama berdiri di dapur aku kembali beranjak ke kamar. Membuka handphone dan melihat layar nya kembali, haa ternyata masih sama saja tak ada satu pesan atau satu panggilan pun darinya. Aku mengutuk dirinya yang terlalu sibuk itu, tapi ku coba kembali menjadi sosok yang tak mudah merengek dengan keadaan seperti ini, bukankah kami telah sepakat menanggung resiko karena hubungan yang berjarak ini.
            Kuhempaskan tubuhku keatas kasur yang empuk, menerawang melihat keatas langit-langit kamar ntah apa yang kupikirkan yang jelas diotak ku kini hanya ada nama Indra, Indra dan Indra, *ringtone sms berbunyi*. Segera kuraih hanphoneku yang jaraknya tak jauh dari jangkauanku, kubuka dan kulihat layarnya tertulis disana “Meta” haaa siaalll.
            “Ndah, temenin bentar yuk ke toko kue sepupu gue ulang tahun nih” sms Meta. Aku berpikir sejenak, tak salahnya juga aku pergi setidaknya aku bisa melupakan Indra sejenak meskipun itu tak akan benar-benar terjadi. “Oke” balasku. Sesampainya di toko kue yang dijanjikan aku segera bertemu Meta, kami segera memilih kue yang dirasa cocok untuk sepupu Meta, tak butuh waktu yang lama kami mendapatkan kue tersebut. “Ndah ntar lo dateng ya kerumah, please lo kan juga bagian dari keluarga gue”. Aku hanya mengangguk.
            Tepat pukul 19.00 WIB ku melaju kerumah Meta, dengan mengenakan dress selutut berwarna pink polos, kalung mutiara pemberian mama menghiasi leherku yang jenjang, dan dengan tatanan rambut yang tergerai menambah keanggunanku malam ini. Sesampainya di rumah Meta aku langsung disambut oleh Meta dan mamanya. “Indah cantik sekali” puji tante Irna. Aku tersipu malu dan mngucapkan terima kasih. Acara dimulai tepat pukul 20.00 WIB semua para undangan telah berkumpul di halaman belakang rumah yang telah diubah menjadi sebuah tempat yang indah dengan beberapa ornamen ulang tahun dan lampion-lampion yang menggantung indah, serta lilin-lilin kecil yang mengambang di atas kolam renang.
            Pukul 23.00 WIB acara selesai, Meta memintaku untuk menginap dirumahnya saja tapi aku menolaknya dengan halus karena malam ini pembantuku tak berada dirumah. Meta memahaminya, akupun meluncur ke rumah. Sesampainya dirumah aku langsung masuk kamar, baru saja membuka pintu kamar aku terkejut ketika teringat bahwa handphone ku tertinggal di kamar segera kubuka pintu kamar dan meraih handphone yang terletak di meja tata rias. Kubuka layar handhone daaannnnn ada 5 panggilan tak terjawab dari Indra, tanpa adanya pesan, ada rasa penyesalan dalam diriku kenapa bisa lupa membawanya padahal kabar dari Indra sangat unantikan sejak lusa yang lalu. Tanpa berpikir panjang aku langsung menelponnya kembali, tapi sial nomornya kembali tak aktif kucoba berulang kali tapi masih saja tak aktif.
            Kekecewaan dan penyesalan merasuki diriku tanpa kusangka akupun menangis, mungkin bantal ini sudah lelah dan muak karena harus menampung air mataku setiap malam dan menangisi orang yang sama, haaaahh betapa bodohnya aku. Tanpa kusadari akupun terlelap.
***
            Matahari seolah menertawaiku dengan sinarnya yang menyengat, ku kernyitkan kening ketika menatap layar handphone ku ada sebuah pesan dari nomer yang tak diketahui. Pertanyaan yang membuat penasaran, akupun membalas pesan tersebut dengan cepat dan tak butuh waktu lama diapun membalasnya kembali, setelah saling balas-maembalas cukup lama akupun tertegun dan seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan pengirim pesan tersebut, lutut dan tanganku terasa bergetar, bulir-bulir air mataku menetes melewati pipi chubby ku.
“Maaf, namaku Linda aku tau kamu dari Indra. To the point aja karena kita sesama wanita aku tak mau menyakiti perasaan kaum kita aku mengenali Indra sudah 3 bulan belakangan ini dan maaf kami telah menjalin kasih selama 1 bulan belakangan ini”.
            Pesan itu kubaca berulang kali, aku masih tidak percaya dengan apa yang kubaca. Apakah ini benar? Apakah ini benar Indra? Kenapa? Tegakah kamu?. Tak kubalas pesan itu, kulempar handphone ke sudut kamar hatiku saat ini hatiku benar-benar hancur, tega sekali ia melakukan hal itu padaku ataukah ini hanya semacam tipuan untuk merusak hubunganku dengannya, tapi untuk apa? Apa tujuannya?. Untuk beberapa lama aku hanya menangis sampai tak sadar aku tertidur.
            Semalaman aku tertidur dengan diselimuti kesedihan, sampai pada pukul 13.00 WIB aku baru bangun rasanya badan ini sulit untuk digerakkan, mata sulit untuk dibuka karena sembab. Aku merasa semua hal yang terjadi kemarin hanya mimpi semata, tapi tidak aku benar-benar mendapati kenyataan itu. Langkahku gontai menuju handphone yang kubuang semalam ku ambil kembali baterai dan handphone kusatukan kembali sehingga utuh seperti semula, kutekan tombol on dan syukurlah handphone itu masih bisa dihidupkan. Beberapa pesan masuk dengan nomor yang sama nomor yang tak asing bagiku dan tertera disana nama Indra.
Pesan 1.
Indahh..
Pesan 2
Indah aku minta maaf
Pesan 3
Indah maafkan aku, aku tau aku salah untuk semua keadaan ini tapi aku bisa jelaskan semuanya
            Air mataku kembali mengalir, aku masih tak mempercayai kalau Indra benar-benar melakukan hal itu padaku. Apa salahku hingga dia membuatku seperti ini. Tiba-tiba pintu kamarku dibuka oleh mama, mama mengatakan bahwa diruang tamu ada Indra. Haahh untuk apa dia kesini bukankah sudah cukup jelas semuanya, tapi ada disisi hatiku yang lain ingin mendengar penuturan langsung darinya. Dengan perasaan yang masih sakit, kucoba untuk tersenyum menemui Indra aku tak mau terlihat sedih. Setibanya di ruang tamu Indra langsung meraih tanganku dan meminta maaf berulang kali, tapi tak kuacuhkan.
            Berbagai alasan dia utarakan agar aku memaafkannya mulai dari kejenuhan hubungan kami, sampai pada kerinduan yang tak kunjung terbalaskan. Hey.. apakah kau sadar bagaimana aku disini tapi aku tetap bertahan untukmu, aku tak mau hubungan kita ini berakhir dengan kesia-siaan., tapi kau seenaknya saja memberikan alasan yang tak bisa kuterima dimana hatimu. Aku mengutuk dirinya yang membuatku muak ntah mengapa kini aku sangat membencinya ya seseorang yang kusayangi kini telah berubah menjadi orang yang kubenci.
“Sudahlah.. aku tak mau melihatmu untuk permintaan maafmu sudah ku maafkan”  jelasku dengan tatapan tajam seorang musuh lalu aku berlari ke kamar. Indra mencoba menahanku tapi segera kulepaskan genggamannya.
            Mungkin selama perjalananku menuju kamar dia menghubungiku lewat handphone karena ada 10 pesan yang kuterima ketika kunlihat handphone dan isinya permintaan maaf semua. Aku muak dengan semua itu, sampai akhirnya kubalas dengan:
“Sudahlah In mungkin memang bukan aku yang terbaik untukmu, kini kusadar bahwa seseorang yang kusayangi tak selamanya memberikanku kebahagiaan. Ucapkan terima kasihku kepada wanitamu itu karena dia aku tau bagaimana kamu selama ini, makasih ya In untuk semua nya dan maaf kalau aku merepotkanmu selama ini. Bahagialah dengan wanitamu itu ya Linda bukan namanya? Aku yakin dia yang terbaik untukmu sehingga kau memilihnya disaat kita masih berhubungan. Selamat menempuh hidupmu yang baru dengan wanitamu kudoakan yang terbaik, dan semoga Tuhan memberikan kebahagiaan untuk kalian. Dan ingat aku disini akan bahagia lebih dari sebelumnya J.

S E K I A N

Jalan Setapak



 By: Yolla Dwi Mutia


Semilir angin berhembus menyapa setiap apa yang dihadangnya, di puncak pencakar langit ini kubentangkan tanganku selebar-lebarnya seolah angin memelukku dengan mesranya. Kunikmati detik demi detik pelukan itu semakin dalam kurasakan semakin dingin ia terasa. Suara gaduh dibawah seolah tertutupi dengan sinar rembulan yang sangat indah, keindahan ciptaan Tuhan yang selalu bisa membuatku terbuai olehnya.
            Namaku Fandi, banyak alasan mengapa aku tiap malam berada disini salah satunya adalah menunggu kedatangan seseorang. Seseorang yang sudah berjanji padaku untuk segera menemuiku di atap gedung ini tapi ntah mengapa setelah setahun berlalu perjanjian itu, dia tak kunjung datang tapi aku berusaha meyakinkan diriku kalau dia akan datang makanya aku kesini setiap malam. Mataku berkeliaran kemana-mana berharap dapat melihat sosok yang kucari ternyata nihil sudah hampir 3 jam aku menunggu tapi dia tak kunjung datang, sehingga kuputuskan untuk pulang dengan membawa rindu seperti yang kulakukan setahun belakangan ini. “Mugkin memang benar pertemuan tak mau bersahabat denganku” , ucap batinku.
            Langkahku gontai menuruni tiap anak tangga, mugkin ia juga jenuh melihatku yang selalu menuruninya dengan wajah yang murung. Jangankan anak tangga aku saja muak kalau harus seperti ini terus. Beberapa anak tangga sudah kuturuni sehingga sampailah aku di lobi gedung. Orang-orang mulai sepi karena jam sudah menunjukkan pukul 01.15 WIB. “Ah.. malas sekali rasanya kalau harus pulang” ucap batinku kembali. Sehingga malam itu juga kuputuskan untuk tidak pulang ke rumah.
            Keluar dari gedung kutelusuri tiap jalan yang kulewati, dengan keadaan muka ditekuk ku terus berjalan, berjalan, dan berjalan sehingga untuk sekian lama baru kusadari kalau aku sudah berjalan terlalu jauh dan tidak tahu sekarang berada dimana. Keteledoranku membuatku setengah mati ketakutan, kini di sekelilingku hanya pepohonan yang lebat dan beberapa penerang jalan. Tak ada satupun makhluk hidup yang lewat, aku benar-benar kebingungan saat kulihat handphoneku ternyata tak ada signal. “Siaaalll” amarahku. Mataku sibuk mencari-cari tempat yang bisa dimintai pertolongan, otakku sibuk mengutuk diriku yang terlalu ceroboh ini, hatiku sibuk dengan rasa takut yang menghantuiku kini, dan tanganku sibuk mencari-cari signal. Tak ada titik terang dari semua itu sehingga malam itu juga kuputuskan untuk terus berjalan daripada harus diam saja berdiri tanpa ada seorangpun.
            Kutelusur jalan tersebut dengan wajah yang tak ditekuk lagi, kini mata dan telinga kutajamkan lengah sedikit saja aku akan kehilangan kesempatan. Cukup lama kuberjalan dengan lingkungan yang masih terlihat seperti hutan itu hingga pada akhirnya sampailah aku pada sebuah persimpangan. Jalan tersebut terbagi menjadi 3 simpang, aku bingung harus menelusuri yang mana sehingga kuputuskan untuk belok kearah kanan. Perjalananku kini tak sia-sia aku bisa melihat beberapa orang yang lalu lalang, perasaanku mulai lega tapi tak seutuhnya karena aku belum tau dimana aku sekarang.
“Maaf pak menganggu waktunya sebentar saya mau tanya ini daerah mana ya pak?”
“Loh.. emang ade ini darimana?”
“Saya dari kantor saya di sana pak, Perusahaan X”
“Lalu kedatangan ade kesini ada keperluan apa?”
            Karena tak mau bertele-tele aku ceritakan semuanya kepada bapak tersebut, tampak dari raut wajahnya keheranan mungkin dia menganggapku sebagai anak muda yang labil. Mungkin. Setelah menceritakan hal itu bapak tersebut langsung memberitahuku kemana arah menuju jalan besar, tak mau menunggu lama setelah mengucapkan terima kasih aku langsung mengikuti tiap jalan yang bapak tadi informasikan. Dan malam itu juga petualanganku dimulai.
            Jam sudah menunjukkan pukul 03.00 WIB, aku masih terus mencari jalan keluar dari tempat ini, tapi tak ada petunjuk apapun seperti yang diterangkan oleh bapak yang kutemui tadi. “Apakah dia berbohong? Kalau iya untuk apa?”. Tak ada gunanya juga kalau sekarang aku mengumpat toh hal itu juga tak akan bisa membantuku untuk keluar dari sini. Aku mulai lelah, lebih tepatnya sangat lelah tak jauh dari tempat ku berdiri ada sebuah bongkahan batu, tak pikir panjang lansung saja kududuki batu itu.
            Melihat keadaan sekitar membuat bulu kudukku berdiri tapi segera ku tepis karena aku yakin Tuhan lebih dekat denganku daripada makhluk lain apapun itu jenisnya. Kututurkan doa demi doa berharap pertolongan Tuhan datang padaku. Sejenak mataku terhenti pada sebuah jalan setapak yang berada tak jauh dari tempat ku berdiri, feeling ku pun mengatakan kalau aku harus menelusuri jalan tersebut. Setelah meyakinkan diriku akhirnya kuputuskan untuk kesana ada rasa ragu menghampiri karena takut kalau di dalam sana akan lebih menyeramkan lagi tapi tak ada gunanya juga dia disini tak ada titik terang yang ditemukan.
            Akupun menyerahkan diriku sepenuhnya kepada Tuhan apapun yang terjadi pasti itulah yang terbaik untuk diriku. Dengan langkah yang penuh tanda tanya ku kuatkan diriku untuk segera menuntaskan petualangan ini, tapi jauh dari yang kuharapkan ternyata inilah awal dari semuanya. Sudah hampir setengah jam aku melewati jalan setapak ini semakin ke dalam semakin abstrak yang terlihat lampu penerang jalanpun semakin memudar sampai pada akhirnya semua menjadi gelap, cepat-cepat ku rogoh korek api yang terdapat di dalam saku celanaku kulihat sekelilingku kini hanya pohon-pohon tinggi secara cepat kusimpulkan kini aku berada di dalam hutan belantara. Ketakutan mulai merasuki seluruh jiwaku ingin sekali rasanya berteriak dan menangis sekencang-kencangnya tapi kuingat kembali aku adalah laki-laki tak sepatutnya aku bersikap seperti itu. Korek yang kupegang mati kunyalakan kembali, dan kegiatan itu berulang sampai aku benar-benar sudah mendapatkan penerangan. Ingin rasanya memutar arah tapi perjalananku sudah terlalu jauh dan itu artinya aku menyerah.
            Ku kembali berjalan lebih dalam, belum sempat ku bernapas lega kini kusudah dikejutkan oleh beberapa pemakaman dengan batu nisan yang menghiasi tiap tempat itu. Siapapun yang berada disini dalam keadaan seperti ini mungkin akan mati berdiri, dapat kulukiskan saat ini kuberada di hutan belantara dengan perangan hanya sebatang korek api dan tepat dihadapanku ada pemakaman. Tak banyak yang dapat kulakukan selain berdoa dalam hati agar Tuhan memberikanku mukjizat agar aku bisa terbang dan keluar dari tempat yang menyeramkan ini.
            Tiba-tiba saja kakiku berjalan kearah salah satu makam, ntah bagaimana aku bisa berjalan kesana aku merasakan ada sesuatu yang mendorongku dan mengangkat kakiku untuk melangkah. Aku tak dapat melihat pemakaman siapa itu dan kenapa aku harus berdiri disana kenapa tidak di makam yang lain. Kunyalakan sebatang korek yang masih tersisa kuarahkan kearah batu nisan agar aku dapat melihat makam siapa itu.
            “APAAAAAAAAAA???” aku histersis seketika bulir-bulir air mataku menetes, lebih tepatnya sekarang aku menangis sejadi-jadinya. Aku tak percaya dengan apa yang kulihat dan kubaca kupeluk batu nisan itu, kuhempaskan tubuhku ke tanah memeluk makam nya seolah aku memeluk seseorang di dalamnya. Kucoba meyakinkan kalau hal itu salah kucoba membaca ulang dengan hati-hati dan perlahan, ternyata memang benar kalau di batu nisan tersebut tertulis jelas nama PUTRI RARA, tertera juga disana tanggal meninggalnya yaitu tanggal 9 September 2013. Aku tak dapat menahan emosiku lagi kuluapkan seluruhnya di makam Rara.
“Rara ada apa ini? Apa maksudnya? Rara jawab aku raaaa.. kamu janji kalau kita akan bersama, rara banguuunn ini bukan kamu kan. Raraaaaaaaaaaaaaaaaaa” tangisanku meledak.
            Tepat saat itu juga aku tersadar dari tidurku, kulihat sekeliling kini kuberada di kamarku tubuhku basah oleh keringat, untuk meyakinkannya ku tampar pipiku berkali-kali den kucubit tanganku ternyata benar itu semua hanya mimpi. Tapi apa maksudnya? Perasaanku tak enak, aku merasakan akan ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi kepada wanitaku, ya wanitaku gadis cantik yang ramah dan sangat baik bernama Rara, kami telah menjalin kasih selama 4 tahun dan kami dipisahkan oleh jarak karena Rara harus melanjutkan pendidikannya ke luar kota.
            Ku berdoa sepenuh hati agar tak terjadi apa-apa dengan Rara karena hari ini Rara akan pulang. Aku tersentak..
            “Hari ini? Tanggal 9 September? Tunggu di makam itu? Nggak-nggak nggak mungkin nggak mungkin” Aku segera bangkit dari tempat tidur dan mandi. Diperjalanan menuju bandara perasaanku sangat tidak enak aku masih terus memikirkan Rara, belum sempat sampai di bandara aku mendengar kabar kalau ada pesawat jatuh dan yang menyakitkan itu pesawat yang Rara tumpangi.
            Mataku mulai meneteskan air mata, apakah semalam itu sebuah pertanda. Aku tak dapat mempercayai itu semua kuputar balikkan mobilku menuju rumah kembali di televisi pemberitaan sudah sangat banyak. Dan kini yang lebih meyakinkanku dan mengejutkanku adalah tempat jatuhnya pesawat tersebut persis di sebuah hutan yang menuju kesana melewati jalan setapak. Ya jalan setapak itu, jalan yang kulewati semalam dan menemui makam Rara.
            Aku tertunduk lesu, apakah ini caramu untuk mengobat rinduku Ra? Apakah ini? Aku tak dapat lagi menahan kesedihanku kukeluarkan semuanya sampai aku benar-benar merasa lega. Kini, kuarahkan mobilku kesebuah gedung dan menuju atapnya kulakukan hal yang sama dengan dimimpiku, tiba-tiba ku merasakan ada pelukan hangat yang sangat ku rindukan, pelukan itu berasal dari arah punggungku, kubalikkan badanku dan kini tepat dihadapanku ada sosok Rara, dia tersenyum kepadaku. Dia memelukku aku masih terpaku, kunikmati pelukan yang sudah lama kurindukan. “Aku mencintaimu, hapuslah air matamu sayang” Rara membisikkan kata tersebut ditelingaku dengan lembut dan kemudian hilang.
            Aku terdiam untuk beberapa waktu yang lama, sampai pada akhirnya kubalas dengan linangan air mata. “Aku juga mencintaimu bidadariku, jadilah bidadari di surga Tuhan sekarang. Dan jemputlah aku ketika kita bertemu nanti di sana”.

SEKIAN
           
           
           

JENIS-JENIS HUBUNGAN



By: Yolla Dwi Mutia


Well, sebenernya nggak semua orang dapet terima kehadiran lo di muka bumi ini ada yang emang bener-bener sayang sama lo dengan sepenuh hati mereka, ada yang hanya sayang sama lo karena dia ingin mendapatkan apa yang lo punya, ada yang sayang sama lo karena hanya untuk status, bahkan ada yang secara terang-terangan nyakitin lo begitu aja.
Ya itulah kehidupan tapi yang semua gue jabarkan diatas bukan hanya di alami dalam hubungan percintaan terkadang hubungan dengan keluarga bisa mengalami hal tersebut meskipun dalam konotasi yang berbeda. Tapi disini gue coba menjelaskan beberapa hal yang menyangkut masalah percintaan mungkin ada tulisan gue ini yang sependapat sama readers semua.
1.      Pernah nggak ketika lo lagi sayang-sayang nya sama seseorang tapi dia anggep lo cuma sebagai temen nggak lebih? Gue yakin pasti ada beberapa orang yang ngalamin kayak begini. Well, kalo lo lagi ngerasain hal yang demikian lo jangan bersedih banget lah mungkin lo emang bukan pilihan nya dia atau dia emang anggep lo hanya sebagai temen aja nggak lebih. Yang harus lakuin apabila terjebak dalam masalah ini coba bangkit lagi jangan terlalu lama dalam zona galau karena berdasarkan penelitian yang gue lakuin orang yang ngalamin begini sebenernya ada orang lain yang deket juga sama lo dan dia menaruh hatinya buat lo. Perhatikan J
2.      Next, masalah berikutnya gini lo lagi suka sama orang terus lo tembak dan dia nerima lo abis itu nggak lama dia minta putus dan kalian putus tapi lo nya masih aja pengen sama dia sedangkan dianya cuek aja. Masalah ini cukup menyakitkan buat yang diputusin soalnya saat lo emang lagi sayang-sayangnya eh dia malah minta putus. Dalam kasus ini sebenernya ada beberapa hal yang menjadi asumsi gue kenapa dia melakukan hal tersebut, diantaranya:
a.       Pertama karena dia cuma “mainin” atau “kasihan” sama lo, oke 2 kata itu sebenernya nggak semuanya buruk kenapa gitu? Karena menurut gue dalam kejadian ini setelah lo beberapa bulan atau anggeplah sebulan jadian sama dianya, dia ngerasa nggak cocok sama lo yang artinya dia coba buka hatinya buat lo karena kesungguhan lo buat dapetin dia setelah dia coba nerima dia masih ngerasa nggak dapet feel sama lo, karena dia nggak mau nyakitin lo akhirnya memutuskan buat putus.
b.      Buat kasus kedua dalam pembahasan kedua, nah yang ini agak berat. Kita bikin asumsi yang mutusin cewek dan yang diputusin cowok. Awalnya mereka jadian 2 bulan kemudian putus karena cewek ngerasa belum juga dapet fell sama si cowok ini diakibatkan karena pada masa lalu cewek dia udah ada ngejalanin hubungan dengan seseorang dan itu bertahun-tahun lamanya, you know guys putus setelah pacaran bertahun-tahum itu pasti susah move on nya tapi cewek ini bertekad nggak mau galau terlampau lama lah dan akhirnya dateng cowok ini setelah mereka jadian ada 2 alasan yang kemungkinan muncul:
·         Karena cewek ini nggak betah lama ngejomblo makanya ada yang nembak dia main diterima aja setelah dijalanin tidak sesuai dengan kriteria, nah yang ini jangan pernah coba dijadikan alasan ya itu sama aja lo bakalan nyakitin hati orang.
·         Karena cewek “bosen”, bosen disini maksudnya gini karena dulunya dia juga udah pacaran lama dan setelah itu lo dateng dengan kesungguhan lo yang buat dia luluh sehingga kalian jadian, tapi ya itu cewek ini nggak diberi jeda buat dia sendiri dulu sehingga akhirnya dia (cewek)  jengah sama hubungan baru kalian yang kemudian berakhir dengan putus.
3.      Yang ketiga ini buat pasangan romantis alias kalem-kalem aja kemana aja nggak ada masalah, mungkin banyak juga yang ngalamin begini tapi inget semua hubungan itu pasti nggak semuanya berjalan mulus pasti ada aja yang buat hubungan kalian retak, tapi enaknya karena kalian sama-sama bisa handle masalah dengan baik akhirnya kalian bisa menyelamatkan hubungan kalian. So, keep romantic buat yang berada di nomer 3 ini gue doain semoga kalian jodoh. Amin.
4.      Eng i eng... kita masuk ke hubungan yang Long Distance Reliationship alias LDR atau alias hubungan jarak jauh. Nah.. model hubungan yang satu ini lagi menjamur banget dikalangan anak muda sekarang, tapi disini gue mau membagi beberapa tipe LDR check this out
a.       Yang pertama ini pembahasan nya agak sedikit ringan, kenapa dibilang ringan karena ini hampir sama dengan poin nomer 3 cuma ada jarak aja yang memisahkan tapi mereka bisa menyelesaikannya dengan baik. Intinya dalam pasangan ini saling kepercayaan aja.
b.      LDR yang kedua yang mereka beda karakter, maksudnya beda disini gini semisal si cowok tipe orang yang rada-rada cuek sedangkan cewek yang super duper manja dan cemburuan.. beda banget bukan? Lo sendiri pasti udah tau giman pasangan ini mungkin tiap hari berantem aja kali ya hehe. Sekedar tips aja kalo lo udah siap jalanin hubungan LDR berarti lo udah tau apa konsekuensinya tapi sebelum itu kenali lebih dalam bagaimana karakter pasangan lo sehingga lo bisa mengatasinya.
c.       Nah yang ketiga ini yang berat banget, terjadinya “perselingkuhan”. Well, selingkuh emang bisa dilakukan oleh siapa saja mereka yang deketan aja ada yang selingkuh apa lagi yang jauh. Dalam hal ini selingkuh itu banyak diartikan ada yang emang dia lo liat pure selingkuh dan ada pula yang hanya mendengar kabar burung. Kalo buat yang emang udah ketauan langsung lo pasti udah sangat tau bakalan ngelakuin apa, dan buat yang hanya kabar burung saran gue mending ditelusuri lebih lanjut karena bisa aja kan ini hanya cobaan buat hubungan kalian.
d.      Yang keempat kelas kakap dimana dia selingkuh tapi karena dia nggak mau nyakitin pasangannya dia tetap jalanin hubungan seperti biasa. Kalo ada yang baca ini dan lo jadi si pelaku gue saranin mending jujur cepet-cepet karena lebih baik jujur menyakitkan daripada dia malah tau sendiri.
Keempat diatas hanya beberapa hubungan yang terjadi di lingkungan kita kalo ditinjau lebih dalam gue yakin banyak yang ngalamin hal-hal luar biasa, tapi intinya balik lagi ke diri kita sendiri kalo emang kita berkomitmen untuk menjalin suatu hubungan dengan seseorang jagalah komitmen tersebut dan perjuangkan dia bagaimana lo perjuangin dapet cintanya dulu.
Saling percaya dan menghargai adalah poin terpenting dalam suatu hubungan, tapi jangan terlalu percaya juga yang sewajarnya aja, karena kepercayaan yang mutlak itu harus kepada Tuhan.
Pesen gue jagalah apa yang lo dapatin, dan jangan lo buang apa yang udah dapat tersebut karena disaat  hal itu terjadi penyesalan akan datang menanti.
Sekian pembahasan gue mengenai berbagai macam hubungan, gue share ini bukan bermaksud gimana tapi ini dimaksudkan untuk mewakilkan perasaan pembaca, tulisan ini bukan di dapat dari ctrl+c dan ctrl+v tapi bener-bener dari otak gue sendiri yang sumbenya gue dapet dari lingkungan dan buku-buku. Happy reading pembaca semoga bermanfaat. Assalamualaikum J
S E K I A N

Tidak Apa-Apa Jika Sendiri

Tulisan ini tercipta saat saya sedang menunggu masuk ke sebuah studio untuk menonton. Hari ini tanggalnya cantik sangat bahagia melihat ora...