Tak terasa gelap pun jatuh
Diujung malam menuju pagi yang dingin....
(Lah malah bikin lirik lagu -_-)
Oke, sebelumnya Hola bagi yang membaca, mungkin pas baca ini udah
di tahun 2017 kali ya. So aku mau ngucapin Selamat Datang di Tahun 2017.
Di penghujung tahun ini izinkan aku merangkum perjalananku di
tahun 2016 dalam sebuah tulisan yang nggak terlalu bagus ini, tapi semoga ada
manfaatnya.
Let’s go.
***
Ketika itu, waktu 2016 masuk aku lagi di kamar hendak beranjak
tidur, karena jujur aku bukan termasuk orang yang terlalu bersemangat untuk
keluar dan merayakan pergantian tahun ini. Singkat cerita karena mata belum jua
mengantuk aku pun melakukan kebiasaan umat manusia di muka bumi ini (mungkin)
menjelajah semua social media yang ada. Ya, seperti yang kita tahu ucapan
selamat tahun baru merajai lini media sosial kala itu pun seperti tahun ini. Banyak
tweet maupun foto beragam terpampang di dunia maya tersebut sampai akhirnya aku
berpikir seru kali ya bikin resolusi gitu, soalnya di tahun-tahun sebelumnya
belum pernah bikin. Walhasil resolusi pun dibikin yang mana aku tulis di note
hp. Awal bikin dengan mengucapkan bismillah beharap resolusi-resolusi tersebut
dapat terwujud, dimana resolusi tersebut antara lain:
1.
Wisuda pada bulan Agustus 2016
2.
Dapat kerjaan atau bisa sambung S2
3.
Punya usaha
4.
Bisa mencapai toefl 500
5.
Nabung buat liburan/mendaki gunung lagi
6.
Target membaca 50 buku
7.
Dapat menerbitkan buku
Nah itu resolusi gue tahun 2016, apakah semuanya terwujud? Let’s
see.
Januari, seperti
yang aku jelaskan di awal pembukaan tahun nggak ada yang begitu spesial
semuanya sama aja dengan hari-hari sebelumnya. Dalam bulan ini nggak ada yang
begitu jadi kejutan karena pada bulan ini kehidupan berjalan dengan aman dan
damai, serta pas libur semester kuliah jadi di awal tahun aku menghabiskan
waktu di rumah aja.
Masuk ke bulan Februari, bulan ini
adalah waktu segalanya dimulai. Di akhir bulan Januari aku udah kembali ke
Padang karena di akhir udah masuk kuliah lagi dan artinya aku harus bergulat
lagi dengan skripsi yang tertunda. Pas di tanggal 1 Februari aku pindah kossan,
memang aku tipe orang yang harus memiliki kenyamanan ekstra apalagi kalau
masalah tempat tinggal. Singkat cerita, aku pindahan menggunakan bentor (becak
dan motor) mengapa pakai itu karena barang-barangku nggak terlalu banyak jadi
kalo sewa jasa pindahan terlalu tanggung dan jaraknya pun enggak lumayan dekat
tapi nggak juga jauh. Mulai pindahan waktu itu malam, karena aku nyampe
Padangnya sore. Sesampainya di kontrakan baru semua barang diturunkan, dan ada
satu tas yang nggak ada. Eng ing eng... tas apakah itu? Yup tas yang tak
terlihat itu adalah tas dimana notebook, flashdisk, buku, dan segala hal keperluan
kuliahku hilang. Cari lagi itu malam hari sampai 3 kali bolak-balik nggak nemu,
fix hilang. Dan mulai tanggal 1 sampai 28 Februari aku galau merana. Skripsi tak
tersentuh, dan kerjaan cuma mewek, enggak ke kampus, dikontrakan aja.
Februari berjalan dengan lambat dan dengan
kesedihan dan kekesalan yang masih terasa, Maret pun datang
di bulan ini aku mulai bangkit, beruntung memiliki sahabat yang selalu
mendukung penuh tiap hari aku ditanyain sampai akhirnya Tika ngejengukin dan
ngajakin ke kampus. Setibanya di kampus ucapan ikut prihatin membanjari karena
udah mulai kuat kubalas dengan senyuman. Di awal bulan ketiga ini kumulai lagi
segalanya dari awal, beruntung sahabat yang teramat baik mereka menolongku
mengetik ulang skripsiku, semangat pun mulai dipupuk dan berkata pada diri
sendiri bahwa aku bisa. Semuanya berjalan dengan baik dan lancar sampai di
akhir bulan ketiga ini aku menemukan seseorang dengan cara yang tak terduga.
Haris. Singkat cerita kita jadian pada tanggal 30 Maret, gimana ketemu dan
pendekatannya lain kali aja aku ceritain.
April dan
Mei, dua bulan
ini aku habiskan dengan fokus terhadap skripsiku, mengejar ketertinggalanku dan
mulai melakukan penelitian, untungnya tidak terlalu kesulitan ketika
penelitian. Oya untuk penelitian ini aku mau ngucapin terimakasih sama Kak Fhia
karena hampir 99% Kak Fhia bantuin penelitian aku. Makasih ya kak.
Di akhir Mei udah mulai dag dig dug karena akan menjalani ujian
skripsi. Nggak ada persiapan khusus kala itu kecuali kami yang akan ujian
belajar kelompok untuk mengulas kembali mata kuliah semester 1 sampai 7.
Juni, tepatnya 2
Juni adalah hari penentuan itu dengan segala persiapan di hari-hari sebelumnya,
siap tidak siap aku harus membuktikan hasil kuliahku dikampus selama 4 tahun. Selama
ujian berlangsung ternyata tidak sedemikian menegangkan seperti yang aku
pikirkan, setiap pertanyaan ku jawab semampuku meskipun diberi tekanan yang
teramat menjatuhkan mental kala itu. Singkat cerita aku menjalani sidang selama
30 menit. Dan sampai akhirnya aku dinyatakan lulus meskipun awalnya dikasih
belokan yang menyayat hati. Dan gelar pun bertambah dinamaku. Alhamdulillah.
Akhir bulan keenam ini akhirnya aku bertemu dengan Haris setelah 3
bulan kami jadian dan bertemu. Oh ya Haris di Pekanbaru sedangkan aku Lubuk
Basung-Padang tapi aku ada keluarga di Pekanbaru jadi nggak pusing-pusing
banget kalo harus ketemu. Pertemuan kala itu mengesankan dan kaku hehe.
Juli, it’s my month. Karena aku lahir di bulan ini hehe. Oya di bulan
ini sebenarnya bulan yang lumayan agak sibuk karena setelah Idul Fitri aku
mulai bolak balik Lubuk Basung – Padang untuk melengkapi segala urusan untuk
wisuda di bulan Agustus. Dan selain itu bulan ini juga yang spesial karena di
12 Juli aku genap 22 tahun (umur yang sudah tak remaja lagi). Intinya untuk
menggambarkan satu kata bulan ini adalah sibuk.
Agustus, tepat 6 Agustus aku diwisuda dan kini gelar itu benar-benar sah
menempel di belakang namaku, alhamdulillah aku diwisuda dengan nilai yang bisa
dibilang orang tuaku bangga hehe. Haru, bahagia, sedih, semua rasa campur aduk
disini karena selain bisa menamatkan pendidikan tepat waktu artinya aku juga
harus rela melepas rutinitasku selama kuliah dan aku pasti sangat merindukan
itu. Dan dibulan ini satu resolusi ku tercapai.
September, Oktober, November ketiga bulan ini bisa dikatakan
sebagai bulan perjuangan. Yup, setelah sah diwisuda bulan Agustus kini status
bukan sebagai mmahasiswa lagi. Tapi pengangguran haha. Dalam tiga bulan
ini aku mulai apply lamaranku di berbagai tempat mulai dari instansi
pemerintah, bank, swasta, negeri pokoknya semuanya deh aku coba. Namanya juga
usaha. Tapi, karena belum rezeki semuanya belum masuk hehe tapi aku nggak putus
asa karena aku yakin setiap orang punya tempat tersendiri dengan jalannya
masing-masing.
And the end of
the year Desember, kalau
boleh dibilang ini bulannya aku sama kamu haha. Ya setelah ketemu di akhir Juni
lalu kita kembali menjalani long distance relationship berarti ada sekitar 5
bulanan kita kembali dipisah jarak, tapi alhamdulillah akhirnya waktu berpihak
pada kita, oya atas apa yang udah sama-sama kita tulis tadi semoga nanti bisa
sama-sama kita buka di hari 366 tahun 2017. Dan di malam tanggal 31 ini aku
menulis ini adalah akhir dari perjalanan di 2016.
Untuk hal yang
diluar kejadian yang terjadi, aku mau mengucap syukur karena di tahun ini aku
masih diberi kesehatan dan kemudahan dalam menjalani semua rutinitasku. So,
kesimpulannya adalah dari semua resolusiku tahun ini hanya 1 yang kewujud haha,
nggak papalah ya daripada nggak ada sama sekali.
Bagiku 2016 bukanlah 365 hari yang sama,
setiap bulan maupun harinya ada yang berbeda karena tahun ini perjalanan itu
dimulai. Dimana masa depan bukan lagi tau kemana arahnya tetapi aku yang mulai
menciptakannya. Dan selamat datang 2017, resolusiku masih sama dan semoga tahun
depan aku menjadi pribadi yang lebih baik lagi baik secara lahir maupun batin
dan bisa rajin ngeblog. Dan teruntuk semua orang yang telah menemani
perjalananku, terimakasih karena tanpa kalian aku tidak akan berdiri di detik
ini.