2016/03/29

Memulai Kembali

Tik tok 
Tik tok
Tik tok
Sudahkah kau buka hatimu?
Lagi-lagi
Tik tok
Tik tok
Tik tok
Hey, aku sedang mengetuk hatimu
Tetap hening, dia pun mencobanya sekali lagi
Tik tok
Tik tok
Tik........ 
Pintu terbuka "hey masuklah, kau tak perlu meminta izinku karena bongkahan 2 kilogram ini memang milikmu"

Semuanya berubah detik itu juga. Memulai kembali segala asa. Memulai berjalan bersama. Dan memulai menjaga semoga untuk selamanya.


Semua Orang Sama di Mata Penantian

Sore yang sempurna. Sore ini aku menghabiskan waktu disalah satu coffee shop, ditemani secangkir kopi yang menenangkan. Ibarat rokok bagi kaum pria, akupun juga begitu terhadap secangkir kopi dimana ada kecanduan yang mendalam terhadap bubuk hitam tersebut. Ah ya untung tempat ini tidak begitu ramai sehingga aku bisa sesekali berseliweran di tempat ini sesukaku. Baiklah aku tak akan menceritakan bagaimana aku kali ini aku akan bercerita sedikit tentang penantian.
Perkara menanti, aku yakin semua orang pernah melakukan penantian ntah untuk apa alasannya yang jelas pasti kita semua pernah melakukan penantian. Tapi tahukah kita apa sebenarnya penantian itu? Penantian bukan perkara menunggu seseorang, tapi lebih dari itu penantian merupakan hal yang sangat krusial dimana kita akan bermain-main dengan waktu atau malah waktu yang mempermainkan kita. Ya sebenarnya titik awal dari penantian adalah tentang waktu.
Banyak dari kita jika ditanyakan suatu hal mengenai penantian pasti menjawab “biarkan waktu yang menjawab” seolah-olah waktulah yang berperan penting dalam penantian ini. Tapi sebenarnya tak selalu begitu, kadang bukan waktu yang mengambil peran dalam penantian tapi sang pemilik waktulah yang harus memilih waktu tersebut. Kapan kau akan menanti atau kapan kau dinantikan. 
Penantian adalah perihal siapa yang datang lebih cepat atau siapa yang datang terlambat. Jika kau cepat, maka ia lambat. Jika ia lambat, maka kau terlalu cepat. Jika kau terlambat, maka ia lebih terlambat. Dan jika kau cepat, mungkin ia lebih cepat. Jadi sebenarnya kita tak benar-benar tahu bukan kapan kita harus menanti karena yang sebenarnya tahu kapan penantian itu usai adalah hanya di tangan orang yang kau nantikan. Lantas bagaimana jika kita tak benar-benat tahu kepada siapa kita menanti, misal tentang jodoh karena pada hakekatnya kita tahu bahwa jodoh ditangan Tuhan. Bagiku mudah saja, hanya dengan kau menyibukkan untuk memantaskan diri aku yakin dia nanti yang bersanding denganmu juga sedang melakukan demikian. 
Penantian tak selamanya berakhir manis dan tak selamanya juga berakhir tragis. Tergantung bagaimana kau melihat nya. Ibarat pasir di pantai yang kau genggam, ketika kau tak benar-benar mengenggam nya pasir tersebut akan pergi dibawa angin, ntah kemana hanya ia yang tahu. Begitupun jika kau melihat bagaimana penantian berakhir intinya angin adalah waktu dan pasir adalah kau dan dia.
Bagaimanapun bentuknya kau menanti, pada dasarnya dimata penantian kita semua adalah sama. Ya, sama-sama menanti sejak lahir dan sama-sama dinanti sejak lahir hingga pada akhirnya waktu yang mempertemukan dimana penantian harus diakhiri. Dan pada saat ini bagi kau yang sedang menanti jangan lah bergantung pada waktu karena tak selamanya waktu berpihak padamu hingga pada akhirnya kau hanya menanti sesuatu yang berujung pada ketragisan. Teruntuk kau yang sedang dinantikan jangan bermain-main dengan waktu tapi peliharalah waktu itu untuk orang yang kau nantikan, hingga orang yang menantikanmu merasa kau memang layak untuk dinantikan.
Dan bagi kau yang sedang menanti tapi yang kau nantikan tak tahu kau sedang menanti, teruslah menanti karena yang tahu kapan penantianmu berakhir hanya dia yang sedang tidak sadar kau menantikannya. Semoga kita semua berbahagia dalam penantian, karena penantian adalah penantian yang tak pernah dirajai oleh waktu tapi penantian yang kau sendiri menciptakan waktu itu. Selamat Menanti. 

2016/03/18

Tentang Perempuan

Halo Good People!
Ntah kenapa dari kemarin ingin banyak menulis tentang berbagai hal, semalam aku sudah membahas mengenai hati dan sekarang aku ingin membahas tentang "Perempuan". Mungkin tulisan kali ini sedikitnya akan mewakili beberapa perempuan-perempuan yang membaca.  So, happy reading ya :))

PEREMPUAN. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya siapa yang memberi nama perempuan pada penerus hawa di muka bumi ini. Apakah ada ilmu pengetahuan yang menelitinya? Atau memang sudah dari awal memang bernama perempuan. Ntah lah, yang jelas seluruh penduduk bumi tau bahwa perempuan itu adalah perempuan bukan nama tapi lebih kepada identitas. 

Jika aku bertanya,  siapakah itu perempuan? Aku yakin akan banyak macam jawaban yang akan keluar mulai dari yang memang menjawab serius atau hanya sekedar asal-asalan. Tapi balik lagi perempuan adalah perempuan. 

Baiklah, jika hanya berkutat disana takkan ada habisnya. Kali ini aku akan mengupas sesdikit mengenai perempuan karena aku juga perempuan.

Perempuan adalah manusia yang diciptakan oleh Sang Pencipta dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya di muka bumi ini. Aku pernah mendengar bahwa perempuan itu lebih berharga dari apapun yang ada di muka bumi ini, bahkan ada 3 hal perkara lelaki yang selalu berkaitan dengan hidupnya yaitu harya, tahta, dan wanita. Wow, kurang luar biasa apalagi kita wahai para perempuan.

Tapi sayangnya, kini banyak perempuan-perempuan yang kurang menyadari bahwa dirinya adalah berharga. Kita dapat menyaksikan di televisi-televisi banyak sekali kaum perempuan bekerja yang tak selayaknya, menjual dirinya untuk memenuhi kebutuham ekonomi. Tak dapat dielakkan memang tuntutan kehidupan mendorong kita untuk hidup konsumtif sehingga banyak dari kita melakukan hal yang tak seharusnya dilakukan. Miris? Memang. 

Aku tak akan mengkaji jauh lebih dalam mengenai hal itu, karena setiap orang memiliki alasan tersendiri untuk melakukannya. Dalam tulisan ini aku hanya ingin mencoba mengingatkan kepada kaum perempuan yang membaca ini untuk melihat diri kita sendiri bahwa "hey, kita itu lebih berharga dari apapun" ingat!. 

Kita sama-sama mengetahui bahwa perempuan lebih banyak memprioritaskan perasaan mereka dalam mengambil segala keputusan,  maka dari itu banyak dari kita yang pada akhirnya kecewa, menangis, bahkan ada juga yang sampai mengakhiri hidupnya atas keputusan yang ia ambil. Dan aku yakin pembaca semua mengamini kan? 

Perempuan selalu berubah-ubah atas sikap yang ia ambil malah lebih terkesan plin-plan tapi dibalik itu sebetulnya perempuan memiliki pendirian teguh dalam hatinya pendirian yang kadang tak ia ungkapkan dengan beralasan bahwa tak semua orang memahami apa yang kita maksud.

Perempuan terlalu cepat tersentuh terhadap hal-hal yang menyentuh, hingga tak dipungkiri banyak dari perempuan yang dapat mengeluarkan air mata dengan mudahnya,  ah ya digaris bawahi mengeluarkan air mata bukanlah pertanda perempuan lemah tapi bentuk dari kekuatan yang ia coba tahan namun tak tertahankan.

Ketika berbicara tentang perempuan tak afdhol rasanya kalau kita tak mengungkit sedikit tentang sosok Ibu. Ya, Ibu seorang perempuan. Jika kita ingin melihat bagaimana perempuan sejati itu adalah dengan melihat sosok Ibu. Beliau selalu membawa jabang bayi nya kemana-mana selama 9 bulan tanpa pernah mengeluh kata lelah. Kemudian menyusui, bangun tengah malam, mengganti popok dan banyak hal lainnya. Tapi satu hal yang mesti diingat ia tak pernah sekalipun mengatakan bahwa "aku lelah". 

Dari hal diatas dapat dilihat bahwa sebetulnya semua perempuan di muka bumi ini adalah kuat. Tapi banyak dari perempuan-perempuan sekarang yang masih remaja selalu lemah jika dihadapkan dengan lelaki, apapun itu bentuknya.

Untuk itu lewat tulisan ini aku ingin mengatakan:
Hai para perempuan, tahukah kalau kita dikodratkan dimuka bumi ini untuk menjadi penjaganya. Kita lebih berharga dari apapun itu. Jangan sekali lemah atas apapun karena Tuhan menciptakan kita dengan kekuatan yang tak kita tahu. Jagalah diri dengan baik, tak ada perempuan yang tak baik kecuali ia sendiri yang merusaknya. 
Jangan pernah iri ataupun kecil hati terhadap perempuan lain karena sejatinya kita adalah sama. 
Berpendirian teguhlah, jangan pernah kecewa atas apapun keputusan yang kita buat tapi mari kembali diperbaiki, sehingga kelak kau akan melahirkan perempuan-perempuan yang hebat.

Tak ada yang indah di muka bumi ini selain senyuman dari perempuan. Teruslah tersenyum, gapailah anganmu dan mari perbaiki diri lagi dan lagi.

Salam



Perempuan Yang Sedang Menyemangati Dirinya Sendiri


2016/03/17

Jangan Ada Hati di Antara Kita

Tik.... tik... tik...
Suara hujan masih saja menghiasi dini hari di Jumat 18 Maret 2016, sekarang tepat pukul 01:04 ntah oleh sebab apa aku ingin menuliskan sesuatu yang mungkin dirasakan oleh kebanyakan orang.

Perkara bertemu, berpisah aku yakin semuanya sudah diatur oleh Maha Pencipta. Dia yang merajut waktu hingga ada yang dipertemukan dan Dia juga yang menggunting waktu tersebut hingga adanya perpisahan.

Perihal tentang pertemuan tentunya banyak diantara kita menghendaki bertemu dengan orang yang sepemahaman dengan kita, baik itu dari cara pandang hidup, tentang bacaan, tentang musik, ataupun lainnya yang kita anggap bahwa orang tersebut adalah orang yang kita cari selama ini. Tapi apakah itu benar adanya? 

Untuk menjawab itu kita harus melihat dari segala aspek yang ada biar kita nggak jadi "baper" atau menganggap bahwa orang tersebut malah "php". Tak semua orang yang kita anggap sepaham akan memikirkan hal yang sama juga dengan kita. Misal ketika satu pihak merasa kenyamanan dalam artian memang nyaman seperti pertemanan namun pihak lain malah menganggap kenyamanan yang ia dapatkan sebagai suatu tanda bahwa si dia juga merasakan hal yang sama dengan nya, maka timbul lah disini perbedaan rasa. Ketika rasa telah beda maka logika berupaya untuk membenarkan semua kesalahpahaman yang ada. 

Kesalahpahaman yang kita ciptakan sendiri seperti berpikir bahwa ia juga tertarik pada kita, lalu atas semua apa yang ia lakukan adalah berhubungan dengan kita. Lambat laun rasa itu terus menjalar menuju tempat yang sangat saklar dan amat lunak yaitu "hati" sekali sudah sampai hati percayalah ia akan sulit untuk dipindahkan malah ia akan semakin tertanam disana atas kenyamanan yang terus mengalir, padahal ia masih memberikan kenyamanan sebatas pertemanan. Tak lebih. Kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan? 

Yang harus disalahkan adalah ia yang dahulu mulai memasukkan "hati" pada hubungan ini. Lantas jika ia berkilah, dengan beralasan "ya kenapa memberi kenyamanan yang begitu damai?" jawabannya hanya satu "kenapa kau menerimanya dengan mudah". 

Rumit. Ya berbicara tentang hubungan apalagi itu berlawanan jenis harus banyak kehati-hatian dalam menjalankannya, bagaimana kita bisa menyikapi perhatiannya dengan tak melibatkan hati dulu didalamnya. Tapi, lebih berpikir bahwa perhatian tersebut hanya perhatian seorang teman. Tak lebih. 

Hubungan yang berjalan lama adalah hubungan yang bisa menyelaraskan antara logika dan perasaan, ini hubungan pertemanan ya kalo hubungan pasangan beda lagi. Jika kita memiliki teman, kenalan, atau siapapun itu yang berbeda jenis dengan kita mari sama-sama tak usah mengikutsertakan hati dalam setiap perjalanan, tinggalkan saja ia dahulu di tempat yang aman sampai akhirnya tangan Tuhan sendiri yang menginginkan kalian menjadi teman hidup.

Banyak dari kita mengalaminya bukan? disaat kita terlalu kegeeran menyikapi suatu hal maka bersiaplah untuk menikmati sakit yang tak dibayangkan. Disaat kita beripikir bahwa ia memang memiliki rasa yang sama, maka bersiaplah menerima kekecewaan yang teramat dalam. Karena segala sesuatu hal yang dimulai dari hati tak semua berakhir dengan hati. Maka dari itu berhati-hatilah dalam menjatuhkan hati. 

Salam. 



Tidak Apa-Apa Jika Sendiri

Tulisan ini tercipta saat saya sedang menunggu masuk ke sebuah studio untuk menonton. Hari ini tanggalnya cantik sangat bahagia melihat ora...