2016/12/31

My Journey in 2016; Welcome 2017

Tak terasa gelap pun jatuh
Diujung malam menuju pagi yang dingin....
(Lah malah bikin lirik lagu -_-)
Oke, sebelumnya Hola bagi yang membaca, mungkin pas baca ini udah di tahun 2017 kali ya. So aku mau ngucapin Selamat Datang di Tahun 2017.
Di penghujung tahun ini izinkan aku merangkum perjalananku di tahun 2016 dalam sebuah tulisan yang nggak terlalu bagus ini, tapi semoga ada manfaatnya.
Let’s go.
***
Ketika itu, waktu 2016 masuk aku lagi di kamar hendak beranjak tidur, karena jujur aku bukan termasuk orang yang terlalu bersemangat untuk keluar dan merayakan pergantian tahun ini. Singkat cerita karena mata belum jua mengantuk aku pun melakukan kebiasaan umat manusia di muka bumi ini (mungkin) menjelajah semua social media yang ada. Ya, seperti yang kita tahu ucapan selamat tahun baru merajai lini media sosial kala itu pun seperti tahun ini. Banyak tweet maupun foto beragam terpampang di dunia maya tersebut sampai akhirnya aku berpikir seru kali ya bikin resolusi gitu, soalnya di tahun-tahun sebelumnya belum pernah bikin. Walhasil resolusi pun dibikin yang mana aku tulis di note hp. Awal bikin dengan mengucapkan bismillah beharap resolusi-resolusi tersebut dapat terwujud, dimana resolusi tersebut antara lain:
1.      Wisuda pada bulan Agustus 2016
2.      Dapat kerjaan atau bisa sambung S2
3.      Punya usaha
4.      Bisa mencapai toefl 500
5.      Nabung buat liburan/mendaki gunung lagi
6.      Target membaca 50 buku
7.      Dapat menerbitkan buku
Nah itu resolusi gue tahun 2016, apakah semuanya terwujud? Let’s see.
Januari, seperti yang aku jelaskan di awal pembukaan tahun nggak ada yang begitu spesial semuanya sama aja dengan hari-hari sebelumnya. Dalam bulan ini nggak ada yang begitu jadi kejutan karena pada bulan ini kehidupan berjalan dengan aman dan damai, serta pas libur semester kuliah jadi di awal tahun aku menghabiskan waktu di rumah aja.
Masuk ke bulan Februari, bulan ini adalah waktu segalanya dimulai. Di akhir bulan Januari aku udah kembali ke Padang karena di akhir udah masuk kuliah lagi dan artinya aku harus bergulat lagi dengan skripsi yang tertunda. Pas di tanggal 1 Februari aku pindah kossan, memang aku tipe orang yang harus memiliki kenyamanan ekstra apalagi kalau masalah tempat tinggal. Singkat cerita, aku pindahan menggunakan bentor (becak dan motor) mengapa pakai itu karena barang-barangku nggak terlalu banyak jadi kalo sewa jasa pindahan terlalu tanggung dan jaraknya pun enggak lumayan dekat tapi nggak juga jauh. Mulai pindahan waktu itu malam, karena aku nyampe Padangnya sore. Sesampainya di kontrakan baru semua barang diturunkan, dan ada satu tas yang nggak ada. Eng ing eng... tas apakah itu? Yup tas yang tak terlihat itu adalah tas dimana notebook, flashdisk, buku, dan segala hal keperluan kuliahku hilang. Cari lagi itu malam hari sampai 3 kali bolak-balik nggak nemu, fix hilang. Dan mulai tanggal 1 sampai 28 Februari aku galau merana. Skripsi tak tersentuh, dan kerjaan cuma mewek, enggak ke kampus, dikontrakan aja.
Februari berjalan dengan lambat dan dengan kesedihan dan kekesalan yang masih terasa, Maret pun datang di bulan ini aku mulai bangkit, beruntung memiliki sahabat yang selalu mendukung penuh tiap hari aku ditanyain sampai akhirnya Tika ngejengukin dan ngajakin ke kampus. Setibanya di kampus ucapan ikut prihatin membanjari karena udah mulai kuat kubalas dengan senyuman. Di awal bulan ketiga ini kumulai lagi segalanya dari awal, beruntung sahabat yang teramat baik mereka menolongku mengetik ulang skripsiku, semangat pun mulai dipupuk dan berkata pada diri sendiri bahwa aku bisa. Semuanya berjalan dengan baik dan lancar sampai di akhir bulan ketiga ini aku menemukan seseorang dengan cara yang tak terduga. Haris. Singkat cerita kita jadian pada tanggal 30 Maret, gimana ketemu dan pendekatannya lain kali aja aku ceritain.
April dan Mei, dua bulan ini aku habiskan dengan fokus terhadap skripsiku, mengejar ketertinggalanku dan mulai melakukan penelitian, untungnya tidak terlalu kesulitan ketika penelitian. Oya untuk penelitian ini aku mau ngucapin terimakasih sama Kak Fhia karena hampir 99% Kak Fhia bantuin penelitian aku. Makasih ya kak.
Di akhir Mei udah mulai dag dig dug karena akan menjalani ujian skripsi. Nggak ada persiapan khusus kala itu kecuali kami yang akan ujian belajar kelompok untuk mengulas kembali mata kuliah semester 1 sampai 7.
            Juni, tepatnya 2 Juni adalah hari penentuan itu dengan segala persiapan di hari-hari sebelumnya, siap tidak siap aku harus membuktikan hasil kuliahku dikampus selama 4 tahun. Selama ujian berlangsung ternyata tidak sedemikian menegangkan seperti yang aku pikirkan, setiap pertanyaan ku jawab semampuku meskipun diberi tekanan yang teramat menjatuhkan mental kala itu. Singkat cerita aku menjalani sidang selama 30 menit. Dan sampai akhirnya aku dinyatakan lulus meskipun awalnya dikasih belokan yang menyayat hati. Dan gelar pun bertambah dinamaku. Alhamdulillah.
Akhir bulan keenam ini akhirnya aku bertemu dengan Haris setelah 3 bulan kami jadian dan bertemu. Oh ya Haris di Pekanbaru sedangkan aku Lubuk Basung-Padang tapi aku ada keluarga di Pekanbaru jadi nggak pusing-pusing banget kalo harus ketemu. Pertemuan kala itu mengesankan dan kaku hehe.
            Juli, it’s my month. Karena aku lahir di bulan ini hehe. Oya di bulan ini sebenarnya bulan yang lumayan agak sibuk karena setelah Idul Fitri aku mulai bolak balik Lubuk Basung – Padang untuk melengkapi segala urusan untuk wisuda di bulan Agustus. Dan selain itu bulan ini juga yang spesial karena di 12 Juli aku genap 22 tahun (umur yang sudah tak remaja lagi). Intinya untuk menggambarkan satu kata bulan ini adalah sibuk.
            Agustus, tepat 6 Agustus aku diwisuda dan kini gelar itu benar-benar sah menempel di belakang namaku, alhamdulillah aku diwisuda dengan nilai yang bisa dibilang orang tuaku bangga hehe. Haru, bahagia, sedih, semua rasa campur aduk disini karena selain bisa menamatkan pendidikan tepat waktu artinya aku juga harus rela melepas rutinitasku selama kuliah dan aku pasti sangat merindukan itu. Dan dibulan ini satu resolusi ku tercapai.
            September, Oktober, November ketiga bulan ini bisa dikatakan sebagai bulan perjuangan. Yup, setelah sah diwisuda bulan Agustus kini status bukan sebagai mmahasiswa lagi. Tapi pengangguran haha. Dalam tiga bulan ini aku mulai apply lamaranku di berbagai tempat mulai dari instansi pemerintah, bank, swasta, negeri pokoknya semuanya deh aku coba. Namanya juga usaha. Tapi, karena belum rezeki semuanya belum masuk hehe tapi aku nggak putus asa karena aku yakin setiap orang punya tempat tersendiri dengan jalannya masing-masing.
            And the end of the year Desember, kalau boleh dibilang ini bulannya aku sama kamu haha. Ya setelah ketemu di akhir Juni lalu kita kembali menjalani long distance relationship berarti ada sekitar 5 bulanan kita kembali dipisah jarak, tapi alhamdulillah akhirnya waktu berpihak pada kita, oya atas apa yang udah sama-sama kita tulis tadi semoga nanti bisa sama-sama kita buka di hari 366 tahun 2017. Dan di malam tanggal 31 ini aku menulis ini adalah akhir dari perjalanan di 2016.
            Untuk hal yang diluar kejadian yang terjadi, aku mau mengucap syukur karena di tahun ini aku masih diberi kesehatan dan kemudahan dalam menjalani semua rutinitasku. So, kesimpulannya adalah dari semua resolusiku tahun ini hanya 1 yang kewujud haha, nggak papalah ya daripada nggak ada sama sekali.

            Bagiku 2016 bukanlah 365 hari yang sama, setiap bulan maupun harinya ada yang berbeda karena tahun ini perjalanan itu dimulai. Dimana masa depan bukan lagi tau kemana arahnya tetapi aku yang mulai menciptakannya. Dan selamat datang 2017, resolusiku masih sama dan semoga tahun depan aku menjadi pribadi yang lebih baik lagi baik secara lahir maupun batin dan bisa rajin ngeblog. Dan teruntuk semua orang yang telah menemani perjalananku, terimakasih karena tanpa kalian aku tidak akan berdiri di detik ini.

Tidak Apa-Apa Jika Sendiri

Tulisan ini tercipta saat saya sedang menunggu masuk ke sebuah studio untuk menonton. Hari ini tanggalnya cantik sangat bahagia melihat ora...