2017/02/05

Januari; 30 Hari Bercerita

[1/30]

Rumah; tempat segala awal perjalanan dimulai dan tempat akhir dari perjalanan.

Rumah adalah tempat segala perihal terjadi. Kita pulang ke rumah, kita menuju rumah, kita beristirahat di rumah, pun kita bekerja juga pada nyatanya di rumah.

Tapi lebih dari itu, rumah bukanlah sebagai tempat menetap saja,  rumah adalah tempat aku pulang dan tempat aku kembali memulai. Rumah tidak dinilai dari segala bentuk maupun ukurannya, tapi rumah adalah perihal bagaimana kenyamanan tercipta.

Kita memulai hari beranjak dari rumah dan kita pun akan pulang ke rumah.
Rumah adalah tempat melepas rindu, tempat kita ingin kembali kepada perjalanan yang telah dilalui. Meskipun banyak dari kita sekarang menganggap bahwa rumah hanya tempat beristirahat saja, tapi mari kita pahami bahwa rumah bukanlah lagi hanya bangunan semata karena di dalamnya ada rindu yang ingin ditemui dan dilepaskan.


Ini perjalanan pertama di tahun ini. Semoga bisa konsisten dalam menjalankan #30haribercerita dari @30haribercerita.

[2/30]

Hujan; Aku merindumu.

Belum sempat matahari meninggi, kini awan gelap menutupi dirinya yang baru saja beranjak dari peraduannya. Ya, hujan turun pagi ini. Di kota yang kutinggali saat ini hujan bisa dibilang jarang turun, dan ketika ia turun adalah sebuah kebahagiaan sendiri untukku.
Bersamaan dengan itu ada yang mengusik relung hatiku dimana kau muncul dalam benakku, aku merindu.

Sampai sekarang aku tak benar begitu paham bagaiman hujan bisa membuat seseorang menjadi merindu. Entahlah, yang ku tahu setiap orang yang merindu harus menemukan penawarnya. Dan kali ini penawarku adalah dirimu.
Kau tahu... Melihat matamu adalah canduku
Bersisian denganmu adalah nyamanku
Berbagi cerita denganmu tak habis dimakan waktu
Dan hidup denganmu adalah impianku

Kini aku merasa bertemu denganmu adalah kecanduan lain dalam hidupku, mungkin karena sebelumnya kita dipisah oleh jarak dan kini ketika kita sudah dekat aku selalu ingin menghabiskan banyak waktu denganmu.
Kemarin aku mengatakan aku rindu hanya karena hujan turun dan kini hujan kembali turun dan rindu padamu kian bertambah, haha aku begitu merindumu entah mengapa padahal sewaktu kita menjalani ldr rindu ini tak begitu seberat yang kurasa kini. Singkat cerita, entah kenapa kemarin aku mengomel tak jelas padamu.

Dan tanpa aku sadari aku berkata
"Aku capek dengan rutinitasku yang hanya begini saja" keluhku terhadapmu.

Dan kau selalu menjawab dengan menyuruhku santai saja, dan kemudian kau berkata "Besok kita beli donat ya". Seketika senyumku merekah, bukan karena aku akan menikmati makanan favoritku itu tapi karena kau selalu bisa bagaimana menenangkanku dengan caramu sendiri, dan itu tandanya hari ini kita akan bertemu lagi sehingga rinduku sudah pasti terobati.

[3/30]


Siapa Tuan Atas Dirimu?

Eh bentar poto dulu yuk
Eh bentar video dulu ya
Eh jangan dimakan dulu, mau poto
Bentar upload dulu
Bahkan bangun tidur pun mesti liat kamera dulu.

Tak bisa dipungkiri kebanyakan dari kita pasti mengalami hal seperti ini atau malah diri kita sendiri yang melakukannya. Pemakaian smartphone kini tidak lagi sesuatu yang menjadi kebutuhan bagi penggunanya tapi alat canggih itu telah berubah menjadi "penjajah" atas pemiliknya. Kini benda berbentuk persegi panjang ini sudah berubah menjadi "buku harian" bagi para penggunanya.  Di setiap rutinitas yang ada dan apapun yang dilakukan sudah bisa menjadi konsumsi publik, baik itu yang dikenal maupun tidak. Pun tak bisa dihindari berbagai hal negatif pun kini sudah menjadi hal yang lumrah untuk dikonsumsi.

Ah, mungkin menurut kalian aku terlalu kaku dan munafik. Tidak, aku akui kalau aku juga dikendalikan oleh benda ini. Tapi, aku menyadari bahwa berbicara langsung dan menatap seseorang yang sedang bicara jauh lebih menyenangkan ditimbang kita berselancar dibalik smartphone yang kita miliki.

Untuk tulisan yang mungkin banyak tak menyukai ini aku hanya ingin mengatakan bahwa, hidup bukan melulu tentang bagaimana kita memperlihatkan setiap apa yang kita lakukan di dunia maya karena pada nyatanya kita hidup di dunia yang nyata dan mengharuskan kita berhubungan dengan orang lain secara langsung.

Kita lahir bukan dari dunia maya pun mati tak juga dimakamkan di dunia maya.

Bijaklah, ketika apa yang kita bagi dirasa bisa memberikan inspirasi ataupun manfaat maka lakukanlah. Jika tidak, sebaiknya disimpan dan dijadikan arsip pada dokumen pribadi. Jangan mau dijajah dan menjadikan tuan pada benda yang menghubungkanmu dengan dunia tak nyata karena sesungguhnya kamulah yang harus menjadi tuan terhadap dirimu sendiri dan kamu jualah yang mengatur segalanya. Karena kembali lagi media hanya sebatas media semata yang takkan mengubah bagaimana kau di kehidupan nyata.

Tulisan ini hanyalah tulisan dari keresahan diri semata.

[4/30]


Akankah Kita Bercerita?

Aku ingin bercerita tentang kita
Lewat angin menjadi saksi bisu dalam diamnya kita
Menghembuskan kesegarannya, menghembuskan apa yang kita rasa
Berharap ada cerita setelahnya

Aku ingin bercerita tentang kita
Lewat senja yang menjadi latarnya
Dengan beratapkan jingganya langit dan pulangnya burung-burung ke sarang
Berharap kita akan mulai bercerita

Aku ingin bercerita tentang kita
Menikmati kuasa Tuhan dari puncak Semeru
Mengikat janji bahwa kita akan selalu bersama apapun itu

Aku ingin bercerita tentang kita
Dengan segala keadaan, dengan segala kegaduhan, dan dengan segala keheningan
Aku masih ingin bercerita tentang kita

Aku masih ingin bercerita tentang kita 
Tentang kita yang selalu diam
Meski sesekali kau menyesap kopi dalam keadaan tenang
Sesekali aku memandangmu dengan tetap mengatup bibirmu itu 
Tanpa mengungkapkan tanpa diungkapkan

Akankah kita bercerita?

[5/30]

Sepucuk Surat Untukmu di Masa Depan

Jika kita tidak saling mengenal aku ingin suatu saat kita diperkenalkan oleh waktu.

Jika kita jauh dari kata sempurna aku berharap suatu saat kita disempurnakan lewat pertemuan.

Jika kita hanyalah angan aku berharap angan itu terus ada dalam hidupku.

Jika kita sepasang insan yang saling membenci aku ingin suatu saat kebencian itu berubah menjadi rasa saling cinta.

Jika kita kini saling mengagumi kuberharap suatu saat kita saling memiliki.

Untukmu yang tidak tahu sedang berada dimana, apakah kita saling mengenal atau tidak aku berharap kita dipertemukan di masa depan. Disaat kita sudah beranjak dewasa dan lebih memahami tentang hidup kita tidak akan pernah untuk melepaskan.

Untukmu yang mungkin sekarang sedang dalam keadaan bahagia ataupun berduka, bersabarlah karena suatu saat ada seseorang yang bisa kau bagi dengannya semua perasaanmu yaitu, aku.

Untukmu yang saat ini sedang dimiliki orang lain, nikmatilah karena jika nanti kau menjadi milikku tak akan ada lagi orang lain yang bisa memilikimu seutuh aku.

Aku takkan sempurna tanpamu, begitupun kamu tanpaku karena Tuhan akan menyatukan kita agar kita saling melengkapi dan menyempurnakan.

Kau tahu? Aku selalu berangan dan memikirkan seperti apa kamu, dan apa yang akan kita lakukan nantinya di masa depan. Terlalu dini memang, tapi aku ingin ketika kau nanti bersamaku kau merasa sangat beruntung memilikiku meskipun aku memiliki banyak kekurangan yang mungkin membuatmu kesal nantinya. Tapi bersabarlah untukku, karena aku dari sekarang sedang mencoba menjadi yang terbaik untukmu.

Dalam doaku, kuberharap kau selalu bahagia, sehat, dan dilancarkan semua urusanmu dan yang terpenting kau selalu dalam keadaan yang tak mengalami kesusahan dalam menjalankan hidupmu.

6/30]

Untitled.

Kenapa langit suka berubah warna sedangkan kenangan tak bisa mengubah warna? Itu pesan penyair yang begitu melekat dalam kepalaku.

Aku masih menunggu, tapi aku tak tahu apa yang harus kutunggu. Pagi siang malam mengajarkan aku untuk bersabar. Senja ini juga membuat aku tahu sedang menunggu.

Mungkin ini akan kututup dengan kalimat menggelora: menunggu bukanlah tentang detik jam dan waktu, tapi menunggu adalah titik dimana memutuskan untuk saling percaya.

[7/30]

K: Ibu.. adik nggak mau kasih minumannya

Seperti itulah teriak sang kakak ketika adiknya asyik meminum minumannya. Tak ia hiraukan sang kakak yang cemberut dan memunggunginya.
Sang ibu sedang asyik juga dengan adik yang paling kecil mungkin ia juga sedang kerepotan sehingga tak begitu menghiraukan teriakan sang kakak. Lalu kemana si ayah? Oh ayah lagi sibuk dengan handphone pintarnya, entah apa yang sedang ia lihat dibalik layar itu yang jelas ia tak begitu menghiraukan anaknya.

Si adik yang tetap asyik menyedot minumannya hanya sibuk dengan kursi yang dia putar-putar sendiri. Dan kakak entah sedang menggurutu sekarang dalam hatinya atau memikirkan hal lain seusianya yang jelas dia tetap memunggungi adiknya.
Sekilas gambaran yang ada di depanku saat ini. Ibu yang sibuk dengan si bungsu dan ayah yang sibuk dengan smartphone nya. Tidak ada obrolan dan tidak ada canda tawa.

Semoga nanti sesampai dirumah ada obrolan singkat mengenai bagaimana perjalanan mereka tadi. Apakah anak-anak menikmatinya? Apakah sang istri merasa berkurang penatnya setelah seharian mengabdi pada keluarganya? Entahlah, semoga mereka selalu berbahagia.

[8/30]


Mengingat SMA, Mengingat Gembel.

Mengingat SMA berarti mengingat gembel. Dimana kita dipertemukan dengan berkenalan, tak ada yg spesial sama seperti perkenalan biasa yg terjadi.  Tika memperkenalkan caca ke aku, rida, dan lisa. Tika, aku, dan rida satu SMP. Lisa, aku, dan rida temen SD. Dan kami dipertemukan kembali di SMA.

Mengingat SMA berarti mengingat gembel. Dimana nama ini adalah nama yang langsung terlontar dari mulut kita karena kita yang sering duduk dimana aja. Oh ya, yg di foto ini dengan jilbab yang masih seragaman cara pemakaiannya ini (haha), kita lagi foto dibawah tiang bendera yang mana salah satu spot favorit kita kalau jam istirahat. Foto ini diabadikan sekitar tahun 2010 atau 2011.

Mengingat SMA berarti mengingat gembel. Ketika itu hari-hari menjelang UN kita tidak ada kelas dan hujan turun deras, kita bercerita panjang lebar hingga akhirnya kukatakan bagaimana kalau kita buat harapan diatas kertas, kemudian kertas itu kita bentuk seperti perahu dan kita layarkan di kolam sekolah. Aku yakin dari banyaknya harapan yang kita buat salah satunya kita berharap semoga kita dapat bersama selamanya.

Mengingat SMA berarti mengingat gembel. Banyak hal yang tak bisa dijabarkan oleh kata, hingga lebih kurang 6 tahun persahabatan kita ini kita masih bersama meski kini jarak menjadi pemisah antara kita.

Mengingat SMA berarti mengingat gembel. Bagiku selain aktivitas sekolah di SMA, perjalananku dengan gembel merupakan hal yang tak akan kulupakan karena lewat mereka aku mengenal arti persahabatan. Kita saling menguatkan, kita saling memperbaiki setiap kesalahan, kita saling peduli, dan yang pasti kita saling mempertahankan meskipun ada waktu dimana ego kita mengalahkan semuanya, tapi kita berhasil kembali bersama.

Kini, setelah SMA berlalu 4 tahun silam dan masa-masa kuliahpun telah kita lewati dimana tika, rida, dan lisa sudah sibuk dengan pekerjaannya serta aku dan caca masih dalam pencarian, aku hanya berharap kelak dimasa kita yang sudah tak ABG lagi kita kembali bertemu dan membahas masa-masa dulu. Karena bagiku masa SMA bersama gembel takkan habis dimakan waktu.

[9/30]

Perihal Apa Yang Kau Baca; Les Masques.

Untuk tulisan di hari ke sembilan ini, aku bakalan resensiin novel Les Masques karya Indah Hanaco.

Awalnya nemu novel ini pas lagi liat bazar, entah kenapa langsung tertarik sama cover nya yang berbeda sendiri diantara tumpukan buku lain serta pemilihan judul yang digunakan menggunakan Bahasa Perancis.

Novel ini mengisahkan tentang seorang gadis bernama Fleur Radella yang hadir karena hasrat dan nafsu belaka dari seorang Noah terhadap Reene yang dimana Reene sangat membenci Noah.

Dalam perjalanan hidupnya Fleur ditemani jiwa-jiwa yang hadir karena kebejatan orang-orang disekelilingnya terhadap Fleur kecil.

Elektra Valerius, jiwa yang bersemayam ketika Fleur dikurung di kamar mandi belakang rumah oleh Marini yang sangat membenci Fleur karena dianggap membunuh Reene.

Tatum Honora, jiwa yang lahir akibat kebejatan Xander yang memperkenalkan Fleur permainan Heaven.

Dan diakhir cerita datang Dewa Antara, jiwa yang lahir akibat perbuatan seseorang yang sangat dihormati dan disayangi Fleur.

Sampai akhirnya jiwa-jiwa tersebut hilang satu persatu karena Fleur mengetahui segala yang terjadi atas dirinya.

Satu kata buat novel ini: Unpredictable!

[10/30]

Everything.

Karena yang hari kesepuluh belum di post jadi hari ini akan dirapelin sama hari kesebelas.

You're my best friend, and angels God sent to me.

You cherish my day, occupied me with another shape of love.

You're my people, i banking all my character into you.

Believing you, make you as my front people.
You're the reason why i love my youth.

You're the first person that accept me for real.

You're a gift heaven spent to ease my life.

You're my sisters and brothers, born from different uterus.

You're my crayon, draw colours in my love.
You're my faith, and i love you.

[11/30]

Sejam sebelum tema hari ini ditutup. Ya @30haribercerita kali ini lempar tema tentang tribut buat pekerja.

Bagiku pekerjaan yang paling mendambakan adalah menjadi seorang penulis. Karena menulis bukan hanya sekedar bekerja tapi kita bisa menciptakan banyak dunia untuk para pembaca.

Ga gampang menurutku menjadi penulis, mereka harus memutar otak untuk bisa membangun sebuah alur cerita dan tokoh cerita menjadi hal yang menarik untuk dibaca. Dan menurutku itu amat susah apalagi kalau dalam situasi stuck dan emosi lagi naik turun.

Bicara tentang penulis, menurutku mereka keren-keren dan pasti punya tingkat intelegensi yang tinggi. Selain itu mereka adalah orang-orang yang bisa melahirkan banyak inspirasi dari berbagai tulisan.

Untuk itu, dalam tema kali ini aku dedikasiin buat semua para penulis. Karena takkan ada buku yang dibaca tanpa ada penulis yang menciptakannya. Dan berharap nanti aku juga seperti mereka :). Menulis bukanlah rangkaian kata ataupun kalimat, tapi menulis adalah bagaimana kau bisa melahirkan dunia baru bagi para pembaca atau menjadikannya sebagai catatan sejarah.

[12/30]

Hire Me.

Akhirnya wisuda juga.

Beberapa bulan kemudian... Sebar lamaran kesana-kemari, alhasil masih belum.

Setengah tahun kemudian... Mulai lelah, ngeluh, bertanya saya kurang dimana, ditambah orang tua dan lingkungan nanya mulu kapan dapat kerja. Setelah bekerja kapan nikah. Setelah nikah kapan punya anak. Setelah itu, oke nggak usah dibahas. Lanjut masalah kerjaan.

Setelah lulus pendidikan bukanlah akhir dari segalanya tapi awal menjalani hidup yang sebenarnya, otomatis goal selanjutnya adalah bekerja, perihal bekerja itu nggak semudah membalikkan telapak tangan meskipun sewaktu di masa pendidikan kita memiliki nilai yang cukup memuaskan. Tapi ada juga sih yang langsung dapat dengan mudah, ya intinya kalau menurutku kembali ke takdir dan usaha serta doa, karena perihal bekerja adalah tentang bagaimana melanjutkan hidup dan bertahan beda ketika sewaktu di masa pendidikan.

Yang terpenting adalah kesabaran dan nggak mudah putus asa meskipun pada nyatanya hal ini sangat susah dilakukan. Tapi percayalah nggak ada usaha yang sia-sia dan hasil takkan pernah mengkhianati proses yang telah kita lakukan.

Sebagai seorang job seeker tentunya banyak yang harus dipersiapkan bukan hanya tentang isi otak tapi lebih dari itu tentang diri kita sendiri, karena balik lagi bekerja dengan kuliah sangatlah berbeda. So, buat para job seeker percayalah nggak ada yang nggak mungkin karena setiap apa yang kita tanam itu juga yang kita tuai. Jika terjadi penolakan maka jangan terlalu larut dalam kekecewaan toh hidup nggak selamanya seperti yang kita inginkan, karena yang kita inginkan belum tentu yang terbaik.

Selamat menyebar cv, kata seseorang yang seharian ini sudah berbaik hati menemaniku keliling Pekanbaru untuk menyebar "lamaran". Terimakasih❤. Bukan curhatan.

[13/30]

 Sepotong Senja Untuk Annisa.

Annisa yang manis dari segala hal yang manis, bagaimana kau menjalani hidupmu sekarang? Apa kau telah memiliki anak yang lucu-lucu seperti yang kau selalu impikan padaku.

Annisa, kau tahu kau adalah salah satu wanita yang diciptakan Sang Pencipta yang memiliki begitu banyak hal pesona. Tatapanmu yang hangat, senyummu yang memabukkan, dan nada bicaramu lebih dari penyanyi profesional sekalipun, begitu merdu.

Annisa setelah kapalku tak lagi berlabuh apakah kau masih berlari ke tepi dermaga melihat senja yang selalu kuceritakan padamu? Dulu kau bilang, aku adalah alasan kau mengapa kau menjadi candu terhadap senja. Tapi setelah aku tak datang lagi apakah aku masih menjadi alasan itu? Atau kau malah kini membencinya.

Annisa, lewat senja nan sebentar ini tetaplah melihatnya sejenak karena disana ada aku, entah kau merasakannya atau tidak yang jelas bagiku rasanya sama; hangat.

Annisa senja ini adalah senja terakhir untukmu kuungkapkan segala hal yang belum pernah kuungkapkan padamu. Annisa kau tetap menjadi primadona dalam hatiku, akan kusampaikan pada Tuhan agar kau selalu bahagia dalam menjalani hidupmu.

Kini senja itu tak ada lagi, karena kau harus menjalani hidup layaknya siang dan malam dimana siang kau mengabdi sebagai seorang ibu dan malam mengabdi sebagai seorang istri, tak ada senja dimana kau harus mengenangku. Berbahagialah.

[14/30]

Tentang Sebuah Ucapan.

Sebelumnya ini bukan endorse lipstik ya sist hehe.

Beberapa bulan belakangan ini sepertinya ungkapan mulutmu harimaumu menjadi hal yang benar-benar tampak dikehidupan kita saat ini, mulai dari maaf cagub DKI JAKARTA sampai pada anak SD yang menyebutkan nama ikan (kalau ini aku benar-benar tidak paham dimana letak lucunya). Baiklah aku bukan siapa-siapa yang berhak men-judge perkataan orang lain, tapi begini saja apakah kita benar-benar sudah menjaga lisan kita selama ini.

Ketika berucap banyak dari kita terkadang tidak memikirkan perasaan orang lain terhadap apa yang kita ungkapkan. Karena balik lagi di dunia ini kita tak selalu bertemu dengan orang yang bisa menerima sebuah "ejekan" dan malah akan berujung pada kesehatab mentalnya.

Di dunia ini ada milyaran kata yang bertebaran tapi sayang banyak juga dari kita tak bisa memilih mana yang baik untuk diungkapkan sehingga berujung pada perselisihan, permusuhan, penghasutan, dan banyak hal lainnya yang mengerikan.

Aku yakin, di setiap kitab suci yang ada di dunia ini mengajarkan bahwa kita harus memelihara lisan kita dengan baik.

Ada yang berkilah bahwa, oh aku ini orangnya ceplas-ceplosan dan apa yang nggak suka diungkapkan. Tentu itu benar, tapi aku yakin dibanyak kata tadi ada kata-kata yang pantas diucapkan untuk ketidaksukaan.

Tapi nyatanya, ah sudahlah akupun mungkin secara ucapan pernah dengan tak sengaja menyakiti perasaan orang lain.

Ya balik lagi, kita sama-sama tidak sempurna, kita memiliki banyak kekhilafan dalam banyak hal, tapi tidak ada salahnya bukan untuk menjaga apa yang seharusnya tak enak didengar. Sebaiknya mulai dari sekarangpun kita memilah-milah kata yang ingin dipakai dalam berucap atau sebaiknya sebelum ketika ingin mengeluarkan "umpatan" ataupun "ejekan" dibalikkan dulu kepada diri kita, apakah kita bisa menerima perkataan tersebut? Jika tidak, maka carilah kata yang pantas. Toh di dunia ini kita sama-sama memiliki perasaan yang sama-sama tak ingin disakiti.

Sebaiknya kita sama-sama sering mengucapkan terimakasih dan maaf.

[15/30]

Imbang.

"Cals, apakah kau ingin terbang?"

"Sayapku terlalu kecil untuk mengangkat tubuhku". Jawab Cals.

"Lantas apa kau akan terus berjalan dengan kaki kecilmu itu?".

"Ya, bagiku kakiku ini cukup kuat untuk menopang tubuhku. Jawab Cals sambil menggerak-gerakkan jari kakinya tanpa alas itu.

Begitulah percakapan antara Cals dengan dirinya sendiri. Ya, Cals sedang mengalami perang batin dengan dirinya. Apakah itu seimbang? Tanyanya pada dirinya lagi.

Apakah seimbang itu benar-benar diharuskan dalam hidup? Apa yang terjadi kalau kita tak menyeimbangkan hidup? Apakah kita akan sengsara karenanya?

"Apakah manusia juga demikian menjalani hidup?" Tanya Cals dalam hati.

"Tidak Cals. Manusia sudah diteorikan dari dulu untuk seimbang dalam menjalani hidup. Karena manusia memiliki nafsu yang sulit untuk dikendalikan Cals apabila iman nya juga tak kuat. Maka dari itu manusia butuh keseimbangan antara lahir dan batinnya".

"Tapi kulihat masih saja banyak manusia yang dikalahkan oleh nafsunya sendiri, merasa tidak puas dengan apa yang ia miliki dan lupa untuk bersyukur atas apa yang sudah ia punya".

"Itulah manusia Cals, selain memiliki nafsu ia juga memiliki akal. Tapi sayang beberapa dari manusia tidak mempergunakannya dengan baik".

"Berarti sama sepertiku, aku hanya mempergunakan kakiku dan tidak dengan baik menggunakan sayapku?".

"Menurutmu, jika kau hanya menggunakan kakimu saja tanpa sayapmu dan suatu saat kakimu tak bisa lagi berjalan apa kau tak akan kemana-mana?".

Cals berpikir sejenak lalu: "kau benar, aku tak berpikir sampai sana. Kalau nanti kakiku tak bisa kupergunakan berarti aku tak akan bisa kemana-mana. Jadi aku harus pergunakan sayapku, bukan?".

"Akhirnya kau mengerti, itulah keseimbangan Cals, Sang Pencipta memberi kau kaki dan sayap sudah pasti ada tujuannya untuk dipergunakan. Begitupun dengan manusia dia memiliki 3 hal yang harus diseimbangkan yaitu: iman, akal, dan nafsu. Ketika ketiga itu tak seimbang maka kau lihatlah banyak kejadian yang mengerikan terjadi. Jadi kau sudah paham Cals?".

Cals mengangguk. Lalu bangkit dan mulai mengepakkan sayapnya.

[16/30]

Menjadi Tua.

Perihal menjadi tua pasti membuat banyak orang bergidik agak ngeri, padahal kita tahu bahwa siklus kehidupan manusia memang diciptakan demikian.

Jika mendengar kata tua pasti banyak hal yang terpikirkan dan ditakuti, takut mendekati kematian, takut menjadi keriput, takut menjadi ompong, takut menjadi tak bertenaga, takut banyak penyakit, takut rambut dipenuhi uban dan banyak ketakutan lainnya. Padahal kalau dilihat secara seksama banyak tuh para orang lanjut usia hidupnya tetap tenang dan damai.

Menjadi tua bukanlah ancaman tapi merupakan anugerah dari Sang Pemberi Hidup karena kita bisa melihat generasi kita selanjutnya tumbuh dan berkembang. Selain itu akan banyak hal yang dapat kita lakukan di umur yang masih diberi, maka dari itu harusnya kita bersyukur.

Menjadi tua bukan berarti semua kegiatan kita terbatas toh banyak kok orang-orang tua tetap melakukan hal yang sama seperti anak muda. Jangan pernah berpikit kalau tua iti berarti kita lemah.

Mungkin menjadi tua adalah jawaban dari doa yang kita ucapkan di setiap pertambahan umur, lantas ketika masuk usia senja kenapa mesti melakukan berbagai hal cara agar terlihat muda. Toh pada akhirnya tubuh ini juga akan menyatu dengan tanah.

Dan menjadi tua sesungguhnya benar-benar anugerah karena kita masih diberi kesempatan untuk berbuat kebaikan lebih banyak, memberi manfaat lebih banyak, dan meninggalkan kenangan lebih banyak, karena aku yakin di ketiadaannya kita kelak sesungguhnya kita ingin dikenang bukan oleh generasi kita.

Maka dari itu ketika menjadi tua adalah suatu hal yang pasti dijalani ketika panjang umur maka banyak-banyaklah bersyukur untuk segala kehidupan.

Dan teruntuk kita yang masih memiliki nenek ataupun kakek, jika kita ingin lebih mendekatkan diri pada mereka kita akan tahu akan banyak cerita yang tak terduga dari mereka. Mereka juga ingin diperhatikan sampai akhirnya mereka abadi dalam kekal dengan sebuah senyuman.

Ketika mereka tak lagi mengingat banyak hal tentang kita, mungkin kita yang harus lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya.

[17/30]


Menjadi Sederhana.

Sederhana itu apa sih sebenernya apa sejenis sifat, perilaku, keturunan, atau rumah makan? Kalo ditanya apa itu sederhana jawaban pasti subjektif karena lain orang lain juga pendapatnya.

Sebenarnya sederhana itu adalah bagaimana kita tetap menjadi diri sendiri, tidak berubah karena pendapat orang lain pun tidak menjadi diri orang lain agar orang lain menyukai kita.

Menjadi sederhana sebenarnya tidak perlu untuk mengubah apa yang ada dalam diri kita, karena kesederhanaan bukanlah sesuatu untuk menyenangkan orang lain melainkan bagaimana kita bisa membuat diri sendiri menjadi nyaman, karena sesungguhnya sederhana bukan perihal materi dan fisik.

Menjadi sederhana adalah dimana kita merasa cukup dengan segala hal yang kita miliki. Tidak melihat keatas untuk menjadikan ambisi dan tidak melihat kebawah untuk menjadikan kesombongan.

Menjadi sederhana adalah perihal bersyukur, bersyukur atas segala apa yang kita punya dan kita raih. Karena pada nyatanya kebahagiaan per-orang itu berbeda-beda.

Menjadi sederhana adalah bagaimana kita dapat menjalin hubungan tanpa memandang kasta, ras, usia, agama, materi, dan hal lainnya. Karena sederhana sebenarnya adalah mengajarkan kita untuk menghargai segala perbedaan.

Jika menjadi sederhana sudah mencukupkan dan membahagiakan kenapa harus meminta selalu lebih, karena pada akhirnya yang dibutuhkan untuk menikmati hidup adalah bersyukur.

[18/30]

Anne.

"15 menit lagi kau harus keluar karena pemesanmu sudah menunggu". Kata seorang pria gempal berkulit hitam ketika masuk ke ruang tata rias. Yang dipanggil tak menghiraukan, perempuan itu sedang bersolek dan memakai gincu di bibirnya. Anne. Ia melihat bayangannya di cermin ada tatapan kosong disana dan rasa lelah.

Ia pun berdiri, dengan baju pendek 5 cm diatas dengkul dan belahan dada rendah Anne terlihat siap untuk ditonton orang-orang yang melihatnya. Seorang perempuan yang tak kalah menggoda dari dirinya sedang meminum segelas alkohol, kacamata hitam yang ia kenakan mengisyaratkan bahwa ia tak mau siapapun tahu identitasnya dan ia juga memakai wig.

"Selamat malam, Mbak" goda Anne. Yang disapa tak menjawab, ia berdiri dan merangkul Anne keluar dari sarang mesum itu. Anne tak begitu kaget kalau yang memesannya kali ini adalah wanita, karena ditempatnya ini segala jenis kelamin dari tamu yang datang tak ada aturannya.

Sesampainya disebuah hotel, mereka tak bicara apapun. Sampai akhirnya perempuan itu mulai melepas satu-satu atribut yang ia kenakan. Alangkah terkejutnya Anne ketika wig dan kacamatanya dilepas, ternyata perempuan itu adalah Anne. Ya dirinya sendiri.

Tanpa menghiraukan keterkejutan Anne, ia melangkah mendekati Anne dan berbisik ke telinga Anne.
"Cukup Anne, sebaiknya kau sekarang juga berhenti dari pekerjaan ini. Tidak malukah kau terhadap dirimu Anne, sudah berapa pria dan wanita yang menidurimu? Hentikan Anne aku sudah tak tahan lagi. Anne aku adalah dirimu, jiwamu ini telah lelah menerima semua yang kau lakukan Anne. Apa yang kau kejar di dunia ini? Dunia ini hanya sementara Anne, apa yang akan kau tanggung jawabkan terhadap Tuhanmu. Berhentilah, berhentilah!"

Seketika listrik padam. Anne yang masih berdiri kaku mendengar hal itu merasakan sesak di dadanya, air matanya mengalir terlintas dalam benaknya memori kehidupan yang ia jalani. Lehernya tercekik oleh tangannya sendiri, tubuhnya menggigil dan seketika itu juga matanya menutup.

"Semuanya sudah terlambat Anne" bisiknya.


Tidak ada komentar:

Tidak Apa-Apa Jika Sendiri

Tulisan ini tercipta saat saya sedang menunggu masuk ke sebuah studio untuk menonton. Hari ini tanggalnya cantik sangat bahagia melihat ora...