2016/06/17

Tentang Kamu Yang Telah Menempati Hatiku (KOMSI)


Foto ini diambil pada bulan Desember 2015 di Pulau Pasumpahan, Sumatera Barat. Dalam foto ini hampir semua anggota tetapi ada beberapa yang tak bisa hadir
Teruntuk keluarga kecilku yang begitu luar biasa Komunitas Mahasiswa Seni Peran (KOMSI). Disinilah perjalananku dimulai, disinilah aku menemukan banyak hal, dan disinilah aku menemukan jati diriku.

Berawal pada sebuah acara inagurasi, aku memutiskan untuk ikut terlibat dalam sebuah pementasan operet. Melihat semua pemain tak seorang pun yang aku kenal. Sampai pada akhirnya waktu terus berjalan hampir sebulan kita latihan setiap hari. Lewat pertemuan yang intens dan rasa kekeluargaan yang dibangun akhirnya munculah ide dari seseorang yang sangat amat aku kagumi, seorang pendengar yang baik, seorang yang kini telah meraih mimpinya. Ya, kakanda Hizbullah Arridha. Lewat kerja keras dan didikannya kami sampai pada satu titik yang bagi aku pribadi tak pernah kubayangkan sebelumnya.
Beranjak dari 10 orang kala iti yaitu: Rio, Robi, Bebe, Helmi, Bima, Iin, Icha, Holong, Teguh, dan aku sendiri. Kami sepakat untuk menyatukan segala rasa dan kekeluargaan yang telah kami bangun sehingga terbentuklah KOMSI.

Awal perjalanan KOMSI dimulai pada saar kami mulai mengikuti beberapa aksi dalam bentuk pementasan,  mengkritik hal yang harus dikritik, dan berdiri tegak membela kebenaran karena itu yang selalu ditanamkan oleh kakanda kami. KOMSI semakin berkembang, beberapa bahkan kebanyakan orang maupun komunitas di luar kampus pun mulai mengenal kami. Kami makin belajar akan banyak hal, makin membuka mata terhadap realita-realita yang terjadi pada saat itu. Aku masih ingat kala itu untuk pertama kalinya aku mementaskan sebuah pementasan yang bahkan aku sendiri tak percaya diri membawakannya, makin lama makin banyak waktu bersama aku mulai mengenal apa itu KOMSI.

Berjalanan nya waktu kami pun ingin menyebarkan semangat KOMSI kebanyak orang, sehingga kami membuka untuk penerimaan anggota baru yang alhamdulillah sampai pada tahun ini kami memiliki 4 angkatan. Suka duka dilalui bersama, sakit satu sakit semua. Bahagia satu bahagia semua.

Bagiku KOMSI bukanlah sekedar komunitas tapi jauh lebih dari itu KOMSI adalah layaknya rumah tempat aku ingin menetap dan pulang. Pernah suatu ketika aku ingin berhenti dan mengundurkan diri tapi aki kembali berpikir mau jadi seperti apa aku tanpa KOMSI, mau kemana arahku melangkah, dan seseorang macam apa aku tanpa disamping mereka-mereka yang luar biasa. Aku banyak belajar kepada semua orang yang terlibat dalam KOMSI bahkan aku sendiri sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari dalam diri mereka.

Ada bahagia ada tak bahagianya. Tepatnya ketika aku menjadi perempuan satu-satunya dimana kala itu 2 rekanku yang lain harus memprioritaskan suatu hal. Dikelilingi para laki-laki sejujurnya pas diawal aku tak begitu nyaman tapi mereka berhasil membangun kenyamanan itu sehingga tak kusadari aku selalu mencari mereka. Mencuri-curi waktu mengajak berkumpul padahal hanya ngobrol biasa tapi aku selalu menikmati waktuku bersama mereka. Sampai pada akhirnya aku mendengar desas-desus dimana orang-orang mulai menjelekkanku karena sering pulang malam dan berteman hanya dengan mereka (lelaki semua) sempat membuatku menjaga jarak, tapi sialnya aku tak bisa karena mereka telah begitu besar menempati hatiku. Tanpa mereka aku kesepian. Tanpa mereka aku buta. Dan tanpa mereka aku bukanlah aku yang sekarang. Terimakasih telah merangkulku. 

Suka duka kami lewati bersama banyak pujian lebih banyak hujatan tapi itu bukanlah hal yang membuat kami ciut malah itu adalah alasan kami untuk terus mebghasilkan karya. Dan sekarang di penghujung pendidikanku dikampus aku begitu senang karena KOMSI memiliki anggota-anggota yang begitu mencintainya. 

Kepada adik-adikku aku tahu dari awal kalian bergabung dan hingga detik ini aku belum memberikan banyak hal untuk kalian. Kalau boleh aku jujur kalian lebih hebag daripada aku. Maafkan kalau aku sering cerewet tentang latihan, suka marah, dan suka telat. Terlepas dari itu aku sangat sangat mencintai kalian. Aku menikmati waktu kita bersama yang singkat tapi itu bukan menjadi penghalang untuk kita menjadi kuat dalam mengikat kekeluargaan kita. 

Terlepas dari ada atau tidaknya aku kelak di perjalanan KOMSI doaku akan selalu yang terbaik untuk kalian. Tetap utuh, tetap bersatu. Jangan mau dipecah belah siapapun karena kekuatan kita adalah keyakinan kita satu sama lain. 
Jika kalian jenuh dengan kegiatan yang itu-itu saja atau tanpa ada kegiatan jangan pernah berpikir untuk mengakhiri perjalanan kalian. Karena percayalah tak akan kalian dapatkan hal yang sama dan jangan pernah menyesalinya suatu saat nanti.

Dan pesanku kepada rekan seangkatanku, terimakasih telah merangkulku dan membawaku ke dunia kalian. Boleh jadi pendidikan bukan hal utama tapi ingatlah umur tak pernah bertambah cepat atau lambat kalian harus menyelesaikannya juga. Tetap semangat dan terus bersama. 

Aku mencintai kalian lebih dari apa yang kalian tahu. Kelak jika aku memiliki putra-putri akan kuceritaka  kepada mereka orang-orang hebat yang ada dibelakangku yaitu KOMSI.

Tetap berdiri tegak pada kebenaran, jangan mudah goyah. Salam seribu wajah untuk keadilan rakyat. Berkesenian untuk rakyat. 


Salam rindu,


Yolla 

Tidak Apa-Apa Jika Sendiri

Tulisan ini tercipta saat saya sedang menunggu masuk ke sebuah studio untuk menonton. Hari ini tanggalnya cantik sangat bahagia melihat ora...