2018/11/25

Dalam Proses Merelakan

Apa kabar?

Hampir sebulan waktu berjalan, disaat aku harus terbiasa tanpa hadirmu. Jujur aku lelah karena harus terus mengejar sedang kau semakin jauh. Sudah sampai mana kau berlari? Apakah kebahagiaan yang kau cari telah kau dapatkan? Aku harap kau bahagia dimanapun kau berada.

Perjalanan yang panjang ini memaksaku harus menahan sesak berulang kali, jika ini adalah sebuah penyakit mungkin saja aku sudah dalam keadaan kronis dan memintamu datang untuk bisa kulihat terakhir kalinya.

Bolehkah aku tetap menginginkanmu sampai titik jenuhku. Aku tau kau telah benar-benar pergi, meninggalkan segala harap yang pernah kita semogakan. Aku tau tak akan ada rasa rindu lagi yang aku harapkan datang darimu, meskipun aku masih tetap berdiri di poisisi yang sama.

Dari banyak proses yang aku jalani hingga detik ini satu yang tidak berubah, aku masih mengharapkanmu berbalik setelah kau renggangkan genggamanmu terakhir kalinya. Kau berbalik, tanpa bilang sebelumnya bahwa sebaiknya kita usai saja. Jika aku boleh merasakan sakitnya lagi kala itu aku seperti seseorang terserang stroke, terdiam setelah dengan tenang kau ucapkan kata pisah.

Tenang. Ya, itu kesanku terhadapmu saat kau mengatakan itu seperti kau sudah mengaturnya dari jauh-jauh hari dan mematangkannya dengan sangat, tanpa melibatkan aku didalamnya. Sesadar itukah kau kala itu? 

Kini lukaku belum juga sembuh, malah bertambah setelah aku tau ada seseorang lain yang menemanimu saat ini. Aku merasa jatuh sedalam-dalamnya, setelah kau akhiri segalanya kini aku harus menerima kenyataan bahwa kau sudah menggenggam yang lain. Semudah itukah bagimu mengubur semua cinta yang pernah kita tanam? Sekering apa hatimu hingga apa yang telah kita lakukan bersama selama menahun bisa hilang begitu saja. Atau sebenarnya dalam perjalanan kisah kita kau tidak benar-benar ada untukku? 

Setelah semua yang aku lalui sendiri, mencoba menyembuhkan luka ini sendiri, dan terus mencoba menyelamatkan sedikit demi sedikit hubungan yang telah aku sudahi tapi aku sadar, aku lupa pada diriku sendiri. Alih - alih ingin menyelamatkan kembali hubungan ini ternyata diriku yang butuh diselamatkan dari segala kekecewaan ini.

Kini, pergilah sejauh yang kau mau mencari kebahagiaan yang kau anggap hakiki. Aku sekarang masih tetap berada di posisi yang sama saat kita bertemu satu sama lain. Pulanglah secepat mungkin, karena aku tidak tahu kapan hatiku mulai tak menginginkanmu.




Tidak Apa-Apa Jika Sendiri

Tulisan ini tercipta saat saya sedang menunggu masuk ke sebuah studio untuk menonton. Hari ini tanggalnya cantik sangat bahagia melihat ora...