2013/04/25

Takkan Terganti (II)

Sejak malam itu, tepatnya sejak aku melihat reza kembali aku kembali harus diingatkan pada kejadian beberapa tahun silam, kejadian dimana tak akan aku lupakan untuk hidupku pertemuan yang sederhana dikala itu membuat sebuah kisah yang luar biasa dan perpisahan yang menyakitkan untukku. Reza teman sekolahku dulu lebih tepatnya dia adalah seniorku kami saling mengenal dikala ada MOS sejak saat itulah hati ini mulai membicarakannya tapi setelah tamat dari SMP dia harus melanjutkan sekolahnya ke luar kota dan meninggalkanku dengan berjuta perasaan yang masih belum bisa ku artikan kala itu. "tampan" kata itu sontak keluar dari bibirku tanpa aku sadari. Aku ingin bertemu dengannya kembali, aku ingin lebih mengenal dirinya saat ini tapi kapan aku akan menemuinya seharusnya tadi aku menghampirinya tapi dimana harga diriku mana tau dia sudah melupakanku. Aku menarik napasku dalam-dalam mencoba menenangkan pikiranku dan melupakan semuanya tapi aku tak bisa mengontrol otakku saat ini wajahnya, namanya menari-nari di dalam benda yang kecil ini tapi begitu luar biasa kerjanya. "oke stop falla" bentak ku kepada diriku sendiri. Setelah berkutat cukup lama dengan perasaan dan pikiran ini aku akhirnya menemukan jawaban dimana aku akan menemui reza tepatnya di cafe tempat ku makan tadi, mungkin aja itu tempat makan favoritnya dan dia sering menghabiskan waktu disana.

***
Keesokan harinya tepat pukul 3 sore aku berangkat dari kampus menuju cafe semalam
"fal lo mau kemana" indah tiba-tiba sudah berada disampingku
"hem..ada urusan bentar"
"kemana?"
"ntar gue ceritain ya, bye" aku segera naik kedalam taksi yang sudah menungguku. Di dalam taksi aku berdoa sepenuh hati bisakah hari ini aku menemuinya, kalau bisa apa yang akan aku katakan, ah sudahlah yang jelas sekarang melihatnya saja dulu sudah membuatku lega. Setibanya disana aku lansung duduk di tempat kemarin. 1 jam, 2 jam kemudian aku sudah menghabiskan 3 cangkir kopi dan ini sudah hampir 3 jam aku menunggu aku mulai putus asa mungkin hari ini aku tak akan menemuinya, aku melangkah keluar dengan muka ditekuk harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Braaaakkkkk!!! Aku meringis kesakitan buku yang kupegang berjatuhan aku memungutnya dan kemuadian pergi, aku tak ingin terlalu banyak mengobrol aku segera minta maaf dan pergi.
"tunggu" suara itu memberhentikan langkahku, langkahnya yang mantap pun mendekatiku dan menyodorkan buku kecil kepadaku
"ini ketinggalan" katanya kemudian
"oh iya makasih"
"lain kali hati-hati" 
aku langsung berbalik, dan aku tak melihat dengan siapa aku mengobrol barusan aku terlalu sibuk menata kembali perasaanku. Langkahku berhenti di halte untuk menunggu taksi lewat aku hanya ingin duduk sejenak kepala ku masih terasa pusing dengan tabrakan tadi
"mbak" tiba-tiba ada yang menyapaku. Aku melihatnya
"fallaaaaaaa" jawabnya kemudian. 
"rezaaaa" akupun memberikan ekspresi yang tak kalah terkejutnya. Akhirnya aku bertemu dengannya hari ini dan yang lebih menyenangkan dia mengenaliku. Terimakasih Tuhan. 
"falla beneran kan?"
"iya, lo reza?" jawabku pura-pura tidak tahu
"iya fal, reza. Yaampun ga nyangka bisa ketemu lo lagi fal"
"hehe iya za"
"gimana kabar lo"
"baik, lo"
"baik, kuliah?
"iya di UPH"
"seriusan?"
"iya, kenapa"
"sama, kenapa kita nggak pernah ketemu ya?"
"oh ya? emang lo jurusan apa za"
"manajemen, lo"
"gue sastra"
"pantes"
"apanya?"
"keliatan"
kamipun tertawa bersama di halte yang hanya ada kami berdua bernostalgia dengan kenangan semasa SMP yang menyenangkan ternyata reza masih mengingat semuanya tentangku. Ah rezaaaa... 
"pulang sama siapa fal"
"sendiri"
"pake?"
"hem taksi"
"mau gue anter?"
"eh nggak usah ngerepotin" padahal dalem hati mau banget
"nggak kok, lagian nggak baik cewek pulang sendirian"
aku hanya tersenyum "okedeh"
reza pun mencari taksi, tak butuh waktu yang lama bukan kamipun segera naik taksi, di perjalanan reza banyak menceritakn semasa dia SMA satu hal yang dia akui dia masih merindukanku dikala SMA, seandainya reza tau aku juga sama dan sangat merindukannya dan kini Tuhan mempertemukan kami kembali. Aku berharap jalanan macet supaya kami bisa lama mengobrol tapi sayang perjalanan menuju rumahku lancar tanpa adanya hambatan.
"besok ada waktu luang?" tanya reza
"tentu" jawabku mantap
"oke ketemu di kampus aja gimana?"
"sip"
"nomer hape lo" 
dengan hati yang mantap dan perasaan yang teramat senang aku memberikan nomer ponsel ku ke reza. Akupun segera turun dari taksi dengan membawa perasaan yang amat teramat bahagianya.
 *ringtone sms*
08XXXXXXXX
hy fal, makasih banget buat malem ini, akhirnya gue nemuin lo :)
from: reza

OH God, reza.... apa maksudnya bilang nemuin gue? apa selama ini dia nyariin gue? akupun segera reply sms reza
hy za.. sama-sama buat malam ini :)
Setelah reply sms reza aku segera masuk kedalam selimut bersiap-siap menata dunia mimpku dengan perasaan ini. Good night reza, samapi ketemu besok xixi kataku sebelum benar-benar tertidur

to be continued

Tidak ada komentar:

Tidak Apa-Apa Jika Sendiri

Tulisan ini tercipta saat saya sedang menunggu masuk ke sebuah studio untuk menonton. Hari ini tanggalnya cantik sangat bahagia melihat ora...