Teruntuk seseorang yang
telah mau mengajakku ke tempat yang aku sangat sukai. Pantai.
Halo!!! Mungkin ketika
kamu membaca ini kita sudah berada di kota yang berbeda tapi kita masih dibawah
langit yang sama bukan? Hahaha.
Baiklah aku tidak akan
berbasa-basi, sejujurnya alasanku menulis ini adalah hanya ingin mengucapkan
terimakasih kepadamu, aku tak tahu apa yang harus kuberikan, akhirnya aku
menuliskan ini berharap ini akan menjadi kenangan tersendiri untukmu dan dapat
kamu baca berulang-ulang ketika kamu merindukanku (kepedean ya aku -__-).
Mungkin kamu berpikir
kalau aku lebay dan terlalu berlebihan, tapi itu memang benar sejujurnya aku
teramat senang hari ini, mungkin salah satu hari yang tak akan aku lupakan ku
harap kamu pun memiliki pikiran yang sama denganku.
Semoga kamu menyukai
tulisanku ini sebagai sesuatu yang tak akan kamu lupa, semoga kita dapat
bertemu lagi :).
***
Hari ini 17 Agustus 2014, aku tak
pernah menyangka hari yang bersejarah untuk bangsa ini juga memiliki sejarah
untukku. Bagaimana tidak hari ini, aku pergi ke suatu tempat yang amat aku
sukai dengan seseorang yang dulu pernah ada dan akan selalu ada, untuk melihat jingganya
langit yang amat cantik.
“Pantai yuk”.
Ya, itu dua kata yang kamu kirimkan
kepadaku, dan kata itu berhasil mengubah hari ini menjadi hari yang amat
menyenangkan untukku.
Kamu tahu? Ini yang kelima kalinya
aku mengunjungi pantai yang sama dan tidak dapat aku pungkiri ini adalah
kunjungan terbaik yang pernah kulakukan. Lewat laut aku selalu mendapat
ketenangan dari deburan ombaknya, lewat jingganya langit aku mendapatkan
penutupan hari yang sempurna dan kedua itu adalah alasanku mengapa aku sangat
mencintai pantai. Dan kini alasanku bertambah satu lagi yaitu kamu, ya kamu
berada di posisi ketiga yang menjadi alasanku kini sangat mencintai pantai.
Aku menamakan hari ini sebagai
senja di bulan agustus, tidak ada yang penting memang dalam obrolan kita. Aku
bertanya kamu menjawab, kamu bertanya dan aku menjawab. Sesekali diam memandang
lautan yang tiada bertepi dan kemudian mengulang kembali pertanyaan yang
seharusnya tak perlu ditanyakan. Tapi asal kamu tahu, aku bahagia pernah ada di
waktu itu ini bersamamu dan aku ingin memilikinya lebih banyak.
Sesuatu hal yang membuatku berkesan
ketika aku menanyakan mengapa air laut asin dan kamu menjawab hal yang
membuatku tertawa. Lalu kita memperdebatkan tentang bentuk bumi, dan kamu orang
paling bodoh yang pernah kutemui hahahaha. Tapi semua jawabanmu berhasil membuatku
tertawa, dan aku bahagia pernah ada di waktu ini bersamamu.
Ah ya, sesuatu hal yang masih
kupikirkan sampai saat ini, mengenai gelang. Apakah benar aku pernah
memberikannya? Hmm tapi kurasa iya. Aku senang kamu masih mengingat kejadian
beberapa tahun silam, bahkan aku saja lupa akan hal itu. Terimakasih karena
sudah selalu mengingatnya.
Hari ini begitu menyenangkan bukan?
Duduk di sebatang kayu yang mulai rapuh, kaki beralaskan pasir, dan sejauh mata
memandang ke depan hanya laut yang terlihat serta kapal-kapal nelayan yang
mulai merapat arena matahari di ufuk barat akan berganti dengan terangnya
rembulan. Setiap detik yang kita lalui hari ini aku sangat menikmatinya, dan
aku bahagia pernah ada di waktu ini bersamamu.
Apapun yang terjadi hari ini,
setiap percakapan bodoh kita yang diakhiri dengan tertawa dan setiap menit yang
terlewati, aku bahagia pernah berada di waktu ini bersamamu. Melihat matahari
yang mulai tenggelam yang beratapkan jingganya langit sore serta kamu yang hari
ini menemaniku, aku ingin mengatakan aku bahagia pernah ada di waktu ini
bersamamu.
Dan kamu adalah alasanku kenapa aku mencintai jingganya langit, dan
lautan. Untukmu Senja di Bulan Agustus. Terima kasih :’).
***
Hahaha gimana? Kamu
suka? suka aja deh ya..
Setelah membaca ini
kirimi aku pesan apakah kamu menyukainya atau tidak ya hahaha
Terima kasih telah
menyempatkan waktu untuk membacanya, sayang kita belum sempat berfoto untuk
mengabadikannya.
Sekali lagi Terima
Kasih Senja di Bulan Agustus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar