2013/02/11

Bahagialah Ketika Aku Pergi

Terima kasih atas waktu yang indah yang telah kita lalui selama ini.
Terima kasih karena kau telah mengajarkanku arti keindahan ketika kau bersamaku
Terima kasih atas kepedihan yang kudapatkan ketika kau meninggalkanku
Dan terima kasih karena kau anugerah terindah untukku.
Ya itulah sepenggal surat yang telah ditulis chika saat dia mengetahui penyakitnya makin parah.

***
"pagi semuanya... Perkenalkan nama saya chika pamella, saya pindahan dari SMA di Surabaya, alasan saya pindah karena orang tua saya dipindah tugaskan ke Jakarta, saya rasa cukup sekin dan terima kasih" kata chika memperkenalkan dirinya di depan kelas.
"Baiklah chika silahkan duduk" guru mempersilahkan chika duduk, chika pun mengangguk dan segera duduk dibangku nomor 3 dari depan karena bangku itu kosong.
Ini adalah hari pertama chika sebagai murid baru di salah satu SMA di Jakarta, sebenarnya dia nggak mau pindah karena sudah nyaman di Surabaya tapi mau bagaimana lagi kondisi yang membuatnya seperti ini. Oya chika ini punya 1 kakak lakilaki  dia bernah thomas sekarang dia sedang melanjutkan study nya di salah satu Universitas di Bandung

***
"hallo" sapa seseorang disebelah chika
"eh iya :)" jawab chika dengan ramah
"gue Tasya" jawab gadis berambut pirang itu memperkenalkan dirinya
"chika"
kemudian mereka pun terdiam dengan saling lempar senyum. Bel istirahat berbunyi, semua orang di kelas segera menuju kantin mungkin mereka semua kelaparan kali ya karena pelajaran tadi ya cukup menguras otak lah.
Karena baru disana chika memutuskan untuk tetap stay di class lagian dia juga membawa bekal dari rumah.
"lo mau ikut ke kantin nggak?" Ajak tasya
"hemm nggak usah deh tasy, gue bawa bekal dari rumah hehe" jawab chika membuka isi bekalnya
"oh yaudah kalo gitu, gue duluan ya"
Tasya pun pergi menuju kantin, Chika dengan segera melahap makanan nya karena tadi pagi dia juga buru-buru dan tidak sempat untuk sarapan. Ketika akan minum, ternyata botol minuman nya tidak ditemukan.
"yah gimana dong nih masa gue nggak minum, gue nggak tau lagi dimana kantin" 
 Karena tidak enak sehabis makan tidak minum dia pun keluar kelas dan mencari kantin, akhirnya dia menemukan kantin tersebut yang terletak diujung.
"gila jauh banget kantin nya, ah bodo amat lah yang penting sekarang gue mau minum dulu" umpat chika
ketika dia masuk kantin, alangkah terkejutnya dia karena di dalam nya umum nya berisikan anak cowok dan mungkin lihat dari tampang nya nakal gitu, dia juga tidak melihat teman kelasnya tasya. Sebenarnya dia enggan untuk masuk karena udah kehausan setengah mati dia tetap membeli minum di dalam kantin tersebut. Ketika dia memasuki kantin orang-orang disana langsung melihat ke arah chika mungkin mereka berpikir siapa nih cewek beraninya kesini, karena merasa diperhatikan chika mempercepat langkahnya dan sesegera mungkin bisa keluar dari sana.
Tapi ya namanya juga masuk kandang macan tau dong apa yang terjadi, yap chika dikerjain awalnya sih ditanya-tanyain
"eh anak baru ya lo?" tanya seorang cowok yg mendekati chika
"i...i..iya"jawb chika ketakutan dan hanya menunduk 

"pantes. Eh lo nggak tau ini tempat apaan"jawab cowok lain ngebentak chika
"kantin"jawab chika singkat
"eh nenek-nenek juga tau kali kalo ini kantin, asal lo tau ya ini tempatnya anak-anak populer di sekolah. Ngerti lo"jawab cowok pertama dan mentoyor kepala chika
"sekarang rasain akibatnya"cowok itu mengambil minuman yang chika pegang dan mengguyurkan nya keseluruh aadan chika sehingga rambut nya yg terurai indah itu menjadi basah.
Merekapun tertawa terbahak-bahak, karena merasa dipermalukan dia pun segera berlari keluar dari kantin.
"rasain lo"teriak salah satu dari mereka.
Chika segera berlari menuju kelas, sesampainya di kelas dia langsung mengambik tissue di dalam tas nya untuk membersihkan bajunya.
"chik, lo kenapa"tanya tasya kaget
"gue nggak papa kok"jawab chika sambil membersihkan pakaian nya
"tapi kenapa lo basah gini?"
"hemm jadi gini gue lupa bawa minum, gue nggak tau kantin dimana terus gue cari gue liat disebelah sana ada kantin, gue masuk jadi gini deh"chika menunjuk dirinya yang basah 

"astaga chikaaa.."
"kenapa lo?"
"gue lupa ngasih tau lo kalo tempat itu.."belum selesai tasya menjekaskan chika sudah memotong pembicaraan nya
"iya gue udah tau itu tempat apaan, mereka udah jelasin"
"maaf ya chik"jawab tasya penuh sesal
"loh kok jadi lo yang minta maaf, woles aja kali tasy gue ngga papa kok"jawab tasya diiringi senyumnya yang manis

***
Sejak saat itu mereka menjadi teman akrab, kemana-mana selalu berdua bahkan kedua orang tua mereka juga saling mengenal. Beberapa bulan telah berlalu chika yang kini sudah mulai terbiasa dengan hal-hal yang menurutnya aneh di sekolah tidak begitu memperdulikan nya lagi, dia juga sekarang sudah mulai dikenal oleh teman-teman nya yang lain bahkan mereka juga sering hang out bersama tapi tetep ada tasya juga dong pastinya hehe.

***
Pagi itu ketika bangun dari tidurnya chika merasakan pusing yang hebat, sampai-sampai dia tidaj bisa beranjak dari tempat tidurnya.
"chik...chika.."terdengar suara mama dibalik pintu
"i..iya ma"jawab chika sambil memegang kepalanya.
 chika pun membuka pintu kamarnya, mama nya pun terkejut karena melihat anaknya yang pucat seperti itu
"ya allah sayang, kamu kenapa Nak?" mama langsung memeluk chika
"nggak tau nih ma, tiba-tiba kepala aku jadi pusing gini pas bangun tidur"
seketika itu juga chika tak sadarkan diri
"paa...papa..."teriak sang mama, karena mendengar terikan tsb, papa langsung berlari ke lantai 2 tempat dimana kamar chika
"ada apa ma, pagi-pagi teriak begitu. Astagfirullah chika.."papa nya sangat kaget melihat chika telah pingsan di pangkuan sang mama
"pa, chika pingsan kita harus segera membawanya ke rumah sakit pa"mama pun menangis karena tak tega melihat anaknya
Tanpa berkata apa-apa papa segera mengangkat tubuh chika dan masuk ke dalam mobil untuk segera dilarikan ke rumah sakit. Di dalam mobil mama menangis dan memeluk chika
"bangun nak, ini mama bangun chika"isak tangis sang mama
Papa juga turut cemas takut terjadi sesuatu dengan chika. Tanpa babibu papa langsung mempercepat laju mobilnya, dan sampailah di rumah sakit. Setibanya dirumah sakit chika langsung dibawa ke ruang UGD untuk diperiksa, papa dan mama nya pun tak diizinkan masuk sampai pemeriksaan selesei. Mereka hanya bisa berdoa di dalam hati supaya chika tidak kenapa-napa. Pemeriksaan berjalan sekitar setengah jam, dokter yang memeriksa chika keluar dari ruangan tersebut.
"dok bagaimana keadaan anak saya"menghampiri dokter, karena dia sudah tak sabar
"ibu tenang dulu, mari kita bicarakan di ruangan saya"pinta sang dokter
mama dan papa chika menurut saja.
sekarang chika masih di UGD dengan infus yang terpasang dia masih saja terlelap.

***
"bu, pak saya harap kalian berdua sabar dengan apa yang terjadi pada chika"dokter memulai pembicaraan nya
"maksud dokter apa? Anak saya kenapa dok?" jawab sang mama panik
"jadi begini, setelah kami memeriksa anak bapak dan ibuk dan berdasarkan hasil rontgen ini dapat bapak lihat ada sesuatu di otak anak bapak"sambil menunjukkan hasil rontgen
"memangnya itu apa dok?"jawab sang papa
"anak bapak dan ibuk terkena kanker otak" jelas dokter.

"apa dok, dokter yang benar saja anak saya itu sehat-sehat saja dok"mama marah karena tidak rela anaknya di vonis seperti itu
"tapi buk, berdasarkan hasil pemeriksaan hasilnya begitu"jawab dokter meyakinkan
Karena merasa shock mama pun keluar dari ruangan dia bergegas berlari ketempat dimana chika dirawat. Mama yang sangat sedih sekali memeluk putri kesayangan nya tersebut dengan penuh penyesalan mama pun berkata
"nak maafkan mama, mama ga bisa jaga kamu. Mama yakin kamu baik-baik aja tidak seperti yang diceritakan dokter. Bangun nak.. Banguunn.." derai tangis itu tidak dapat dibendung lagi. Papa pun datang dan memeluk mama
"sudahlah ma..mungkin ini cobaan dari Allah untuk keluarga kita"bisik papa untuk menguatkan mama
Papa memang terlihat tenang tapi jauh dilubuk hatinya dia sangat sedih, ingin rasanya dia meminta kepada allah agar penyakit itu dilimpahkan kepadanya, tapi dia tidak mau menunjukkan itu karna pada saat sekarang dia harus bisa menguatkan mama.
"ma ayo kita keluar, biarkan chika beristirahat" 
 Mama pun menurut dia mulai bisa menenangkan hatinya. Sejam kemudian chika siuman, suster yang menangani chika memanggil papa mama chika.
"buk, pak anak anda sudah sadar"
mendengar berita itu papa mama segera masuk dan duduk di samping chika
"ma pa chika dimana?"menatap sekeliling ruangan
"kamu di rs sayang"jawab papa
"loh, emang aku kenapa?"jawab chika kaget
Papa pun menjelaskan apa yang terjadi, tapi dia tidak memberitahukan tentang penyakit yang di derita anaknya, papa hanya mengatakan kalo chika hanya kecapean.
Hari itu juga chika boleh pulang dan beristirahat dirumah

***
Keesokan harinya seperti biasa chika berangkat sekolah diantar oleh sang papa
"chik obatnya udah kamu minum kan?" tanya papa sambil menyetir mobil
"udah kok pa, emang itu obat apa sih pa? Kenapa chika harus meminum nya tiap hari, kan bosen"jawab chika dengan polosnya
"itu obat supaya kamu ga pusing-pusing lagi sayang"jawab papa sambil mengusap kepala anaknya
"papa bohong ya? Chika masih sering ngerasa pusing tuh pa"
"papa nggak bohong"
 Tak berapa lama chika pun sampai di sekolah, sebelum keluar papa menitip pesan kepadanya
"kalo kamu pusing jangan ditahan langsung ke uks yah. Oya nanti pulang sekolah papa jemput papa mau ajak kamu check up"
Chika hanya mengangguk dia segera turun dari mobil dan berjalan dgn santai. Sesampainya di kelas, chika langsung duduk dan mulailah si tasya yang bawel menanyakan sebab ketidakhadiran nya kemaren.
"chik, lo kok ga masuk? Kemana lo? Ga ngasih kabar lagi? Kebiasaan banget sih"tanya nyerocos tiada hentinya
"gue kemaren sakit, pulsa gue abis"jawab chika sekenanya
"lo sakit apa chikaaa"jawab tasya panik
"gue gapapa tasya gue cuma pusing aja kok, udah ah kantin yuk beli minuman"chika menarik tangan tasya
Mereka pun segera menuju ke kantin dan kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran pertama.

***
"tasy gue duluan ya, bokap udah nunggu diluar"pamit chika
"tumben dijemput haha anak papa yee"ledek tasya
"apaan sih, biasa aja kali. Yaudah gue duluan ya see u tomorrow"jawab chika dan langsung pergi

to be continued......

Tidak ada komentar:

Tidak Apa-Apa Jika Sendiri

Tulisan ini tercipta saat saya sedang menunggu masuk ke sebuah studio untuk menonton. Hari ini tanggalnya cantik sangat bahagia melihat ora...